Warga Dusun Kauman, Desa Tanggul Kulon,
Kecamatan Tanggul, berhasil
membuat motor bergaya purba. Lelaki itu terinspirasi akan minimnya motor jaman
pra kemerdekaan yang sudah langkah dan tak
lagi diketahui oleh generasi muda sekarang.
Kemudian dia menduplikasi bentuk motor AJD H6
buatan Inggris yang dipasarkan tahun 1927. “Saya
merakitnya selama 10 bulan, tapi sebenarnya jika dikerjakan terus menerus hanya
butuh waktu sekitar 2 bulan,” kata Cak Nono, saat ditemui di bengkel kerjanya,
Kamis (10/9).
Kakek empat cucu itu mengaku, lamanya proses
pembuatan karena terkendala biaya. Dalam satu unit, dia harus mengeluarkan dana
sekitar Rp 7.5 juta, itupun belum termasuk ongkos kerja dan tenaga yang dia
keluarkan. “Rata-rata biaya per unit sekitar Rp 7.5 juta,” tuturnya.
Dalam dua tahun terahir, Cak Nono mampu
membuat 2 unit motor. Semuanya meniru model klasik. “Sebelumnya saya membuat
motor berbahan bakar bensin, untuk yang ini berbahan bakar solar, karena
mesinnya saya ambilkan dari diesel pompa air bekas,” urainya.
Motor rakitan yang pertama, kata Cak Nono,
laku senilai Rp 20 juta yang dibeli oleh kolektor asal Jakarta. Motor yang
kedua ini juga sempat ditawar oleh seseorang dengan harga yang sama. Namun oleh
Cak Nono, nilainya masih kurang sehingga belum dilepaskan. “Yang ini saya minta
Rp 30 juta. Karena lebih rumit dan menurut saya lebih baik dari yang pertama,”
ucapnya.
Pria yang mahir memainkan biola ini mengklaim,
motornya mampu menempuh kecepatan 90 kilometer perjam. Konsumsi bahan bakarnya
pun lebih irit dari sebelumnya. “Kemarin saya bawa ke pameran motor modifikasi
di Jogja (Jogjakarta), untuk Jember – Jogja hanya butuh Rp 50 ribu untuk beli
solar,” ujarnya.
Menurut dia, motor rakitannya murni full custom alias buatan sendiri. Cak
Nono hanya menggunakan las dan peralatan bengkel sederhana untuk memadu
padankan besi bekas yang akan dia olah. “Kecuali mesin dieselnya, karena saya
harus ke tukang bubut mesin, karena tak punya alatnya sendiri,” jelasnya.
Jika dilihat sekilas, motor buatan Cak Nono
tak nampak seperti rakitan. Peletakan mesin serta ornamen lainnya terlihat
cukup presisi, sehingga terkesan motor ‘jadul’ yang dirawat dengan baik. Pilhan
warna yang diambil juga mirip dengan motor aslinya, yang berwarna coklat tua ditambahi
sentuhan putih agar menimbulkan kesan ‘lama’. Bedanya hanya di tangki motor,
jika yang asli bertuliskan AJD H6, motor rakitannya berlabel CNN alias Cak
Nono.