
Mereka mengecam
pelaku kekerasan terhadap aktifis anti tambang di Kabupaten Lumajang. Mereka
juga menuntut para penegak hukum dan pemerintah untuk mengambil langkah cepat
dalam mengusut peristiwa yang menewaskan Salim alias Kancil tersebut sampai
tuntas.
Apalagi,
dalam peristiwa itu, begitu banyak anak-anak yang tengah bersekolah di PAUD
yang menyaksikan penyiksaan. "Yang pasti kejadian tersebut menjadi
pengalaman traumatik yang buruk bagi anak-anak," tegas Rahmah Saidah, Ketua
Fatayat NU Cabang Jember, Senin (5/10).
Atas
pembunuhan keji Salim alias Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan yang
menyebabkan luka berat hingga dirawat intensif di Rumah Sakit di Malang Rahmah,
Mendesak Kepolisian untuk mengusut tuntas seluruh pelaku termasuk kemungkinan keterlibatan
aparat dan perusahaan serta menghukum seberat-beratnya.
Disamping
itu mereka jua menuntut Kepolisian Resort Lumajang dan Pemkab Lumajang bertanggung
jawab terhadap pembunuhan dan penganiayaan kedua korban, karena tidak
menanggapi laporan yang dilakukan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok
Awar-Awar Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.
Menuntut
Pemprov Jawa Timur Mengevaluasi ijin pertambangan, Menutup penambangan pasir di
wilayah Pasirian yang berpotensi merusak lingkungan dan memicu konflik serta mendesak
kepada KPAI dan Komnas anak untuk penanganan lebih lanjut terhadap trauma anak
yang menyaksikan penyiksaan terhadap Salim Kancil. (ruz)