
Keluhan ini diungkapkan
Moch Yasin Ardiansyah, siswa kelas 2. SMK AL FURQON “pemerintah seharusnya mempertimbangkan
matang, Itu terkesan diskriminasi, sejak dipasang cagak beton tersebut, kami tidak
bisa berjalan di trotoar lagi” Jelas Moch Yasin yang kebetulan mengalami cacat
tubuh sejak lahir, Senin,
(30/11)
“Kedepannya semoga tidak
ada masalah seperti itu lagi, dan menganaktirikan para dan orang-orang yang
memakai kursi roda karena kami juga warga jember yang juga punya hak menikmati
infrastruktur di Kabupaten Jember, ” Tambahnya
Sementara Bambang Rudi
selaku Kabid Rehabilitasi Sosial menyampaikan kalau terkait cagak-cagak yang
ada di trotoar pembangunannya dianggap kurang landai dan terkesan kurang ramah bagi disabilitas,
karena beberapa tahun yang lalu Jember mencanangkan kota yang ramah Inklusi.
Bambang juga tidak menampilk
jika keberadaan cagak tersebut berakibat kepada penyandang disabilitas dan orang
sakit. Untuk itu kedepan dirinya berkeinginan semua pihak bisa dilibatkan. “saudara-saudara
kita yang disabilitas juga perlu di libatkan dalam setiap musyawarah
pembangunan seperti itu”. imbuhnya. (eros)