
Kondisi
tiga korban dibawah umur ini, cukup parah bahkan dua diantaranya hingga Senin siang
(30/11), tak sadarkan diri membuat keluarga membawa kasus ini ke polisi dan
menuntut untuk dilakukan penanganan kasusnya hingga tuntas.
Kejadian
ini berawal saat korban bersama dua rekannya sedang berjalan usai bermain,
lantaran iseng salah-satu korban merobek Alat Peraga Kampanya (APK) berupa poster
yang terpasang di tembok tepi jalan desa setempat. Namun aksi mereka justru
mengundang reaksi simpatisan salah salah satu pasangan calon bupati Jember.
Kejadian
ini Menurut Mulyadi, pada hari Jumat malam, “Seorang murid yang duduk di
bangku kelas dua MTS Al Falah bernama Rizal, 15 tahun tiba-tiba di keroyok sejumlah
orang warga Desa Pace, kecamatan Silo karena yang bersangkutan dianggap merusak
Pamflet paslon nomor urut satu”. Jelasnya
“Malam
harinya sekitar 7 orang fatang dn kembali menganiaya dua orang anak lainnya.
Kali ini giliran Azis, 15 tahun murid kelas 2 MTS Al Falah dan Faisol, 17 tahun
murid kelas 2 MA Al falah, saat keduanya baru pulang dari bermain game di salah
satu warnet yang tidak jauh dari asrama pondokan mereka”. Katanya
Mereka
dituduh merusak gambar yang dipasang di piggir jalan. Tidak puas dipukuli di
pinggir jalan, keduanya lalu di bawa masuk ke dalam Pesantres Al Falah dan kembali
mendapat penganiayaan. “Dua orang murid Al Falah ini bahkan sampai tidak
sadarkan diri dan harus menjalani perawatan medis di RS Kalisat”. Tambahnya
Untuk
itu, dirinya mendatangi unit PPA Polres untuk melaporkan penganiayaan terhadap
3 anak di bawah umur yang di duga dilakukan oleh sejumlah orang yang merupakan
simpatisan dan anggota tim pemenangan salah satu paslon bupati dan wakil bupati
Jember.
Terkait
persoalan ini pihaknya berharap pihak kepolisian dapat mengusut
tuntas kasus tersebut. Pasalnya dengan mengatasnamakan pihak manapun, tidak ada
orang yang berhak melakukan aksi main hakim sendiri yang dampaknya dapat
membahayakan nyawa orang lain. (Edw)