
Seperti yang diungkakan, salah
satu pemilik pohon durian P. Arik (30) Desa Plerean, dirinya mengaku memiliki
20 batang pohon durian. Yang rata- rata memiliki buah yang cukup lebat, banyak
pedagang luar daerah sudah bolak- balik mengantarkan uang untuk
membelinya walaupun kondisi buahnya masih kecil.
"Panen perdana kali ini masih belum banyak,
bertepatan dengan musim penggujan lagi. Kami berharap harga masih terus
stabil, kami berusaha untuk tidak menjual pohon- pohon durian kepada para
tengkulak dari luar daerah. Biar kami jual langsung saja sampai matang dipohonnya."
Jelasnya. Rabo (26/11)
Musim durian menjadi lahan basah bagi pembianis musiman
untuk meraup untung banyak. Seperti yang diungkapkan pedagang eceran asal
Kecamatan Kalisat Adi (34), walaupun dengan harga yang sangat melambung dia
berani membelinya demi kepuasan para penikmat durian diwilayahnya.
"Harganya masih mahal mas, hatga jualnya berkisar
40 ribu. Saya ambilnya dari pohon Rp.35.000,- ini kan musim perdana jadi saya
memberanikan diri untuk membelinya. Walaupun resikonya busuk apabila tidak
laku, kami yaqin pembeli akan banyak." Ungkapnya sambil menggelar
dagangannya di jalan Kalisat.
Walaupun harga durian yang dipatok relatif mahal,
Namun Adi mengakui dalam 1 hari bisa menghabiskan 50 Buah. Sehingga
penghasilannya rata-rata diatas Rp.100.000,-perharinya. (mam/eros)