
Atas kejadian ini pihak sekolah kelimpungan dan berniat mengembalikan ke wali murid. “Anak saya bilang kalau 2 kali
mendapat bantuan dana BSM, tapi selama ini dikelola pihak sekolah, informasinya
pihak sekolah akan mengembalikan sisa dana bantuan tersebut ke wali murid,”
ujar Imam salah satu wali murid SDN 4 Banjarsari.
Informasinya, siswa
dapat bantuan BSM dua kali,
bantuan pertama, dibelikan baju seragam bagian atas senilai 35 ribu serta uang
100 ribu, sedangkan bantuan kedua, sejumlah siswa yang mendapat bantuan oleh pihak
sekolah diajak ke BRI guna mencairkan bantuan tersebut, bantuan yang diterima
kali ini sejumlah 450 ribu persiswa.
Namun
ditengah perjalanan uang tersebut diminta. “Saya
tahunya saat anak saya pulang sekolah kelihatan letih, ketika ditanya
katanya habis dari BRI Bangsalsari, naik pickup, setelah cap jempol, diberi uang
450 ribu, namun ditengah jalan, diminta kepala sekolah dan komite yang mendampingi ke BRI,” Keluh Imam, Kamis (26/11)
Karena dirinya tidak diberi tahu oleh pihak sekolah, Imam pun mendatangi
sekolah dan menanyakan perihal dana tersebut, setelah diberi tahu jika dana
yang diterima dana BSM, Imam pun mempertanyakan kegunaan dana tersebut, karena
sebagai wali murid dirinya tidak pernah diberi tahu kalau anaknya dapat BSM.
Saat
dikonfirmasi, Siti Umarsih
Kepala Sekolah SDN 4 Banjarsari, membenarkan jika dirinya meminta uang BSM dari murid yang menerimanya namun
tujuan dari meminta uang kepada siswa penerima dana BSM adalah untuk pemerataan
siswa yang tidak mendapat BSM.
“Tujuan kami untuk melakukan pemerataan kepada siswa mas, karena saya
melihat banyak yang tidak mempunyai sepatu dan bolpoint, jadi bantuan pertama
kami gunakan untuk pemerataan dan sudah disetujui wali murid bersama dengan
komite, sedangkan yang kedua uangnya masih ada disaya, dan rencananya kami akan
kumpulkan wali murid penerima BSM untuk menyerahkan dana tersebut,” ujar
Umarsih dengan sedikit gugup.
Sutopo ketua Komite SDN 4 Banjarsari yang juga guru sukwan di lembaga
tersebut membenarkan jika pencairan dana BSM yang pertama dibagi secara rata
dan atas persetujuan wali murid, “Memang uang dari siswa kami minta kembali
untuk pemerataan terhadap siswa lain yang tidak mendapat bantuan mas,” ujar
Sutopo.
Sementara Yahya wali murid lain, menyayangkan karena tidak
memnberitahu terlebih
dulu, sehingga menimbulkan
kecurigaan, “kami belum diberi tahu oleh pihak sekolah maupun komite mas, kami
tahunya anak saya
pulang dari Bank, seharusnya sebelum pencairan dimusyawarahkan dengan wali murid penerima
BSM,” sesal Yahya. (ali)