Translate

Iklan

Iklan

Festival Kuwung Angkat Ragam Budaya Banyuwangi

12/05/15, 23:00 WIB Last Updated 2015-12-07T06:08:51Z
Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-244, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Diskebpar), sejak pukul 18.30 WIB Sabtu (5/12) menggelar Festival Kuwung

Festival Kuwung mengangkat macam-macam kebudayaan dan kesenian. Kuwung memiliki filosofi  bermakna  bisa pelangi. Jadi Festival Kuwung adalah festival  pelangi yang mengangkat ragam budaya, ragam kesenian dan cerita rakyat  tradisional yang ada di kabupaten berjuluk Sunrise Of Java ini.

Festival yang dilaksanakan malam hari yang  mengambil sart didepan kantor Pemkab dan finish di Taman Blambangan ini dihadiri, Pj. Bupati, Drs. Zarkasi, M.Si berserta istri, ketua DPRD I Made Cahya Purnama, SE bersama istri, Kapolres AKBP. Bastoni Purnama, SIK, Dandim 0825 Letkol. Inf. Roby Bulan.

Seluruh Jajaran Forkopimda, ketua DKB  Samsudin Adlawi, Budayawan, pelaku seni serta tamu undangan lainnya. Tampak hadir jugu Bupati Situbondo bersama istri, Dewan Kesenian Jawa Timur, ikut berpartisipasi menyuguhkan kesenian daerahnya dari kota Denpasar, Pasuruan, Lumajang, Probolinggo dan Kediri.

Festival Kuwung dibuka dengan tarian rakyat sendrang tari mbok Drimo yang menceritakan tentang pertanian dan menanam padi. Konon cerita, apabila selendang itu dilemparkan ke padi yang akan dipanen, maka seketika itu juga hamparan padi tersebut  sudah terpanen.

Juragan tani yang bernama Panji Jumawa hanya bisa memendam perasaannya. Karena Panji Juwama bingung bagaimana mengungkapkan isi hatinya kepada mbok Drimo. Dan tidak di pungkuri teryata mbok Drimo juga mempunyai perasaan yang sama terhadap Panji Jumawa namun kakak mbok Drimo tidak setuju jika adiknya dikawin oleh Panji Jumawa.

Kakak mbok Drimo tidak setuju karena Panji Jumawa hanya memanfaatkan kesaktian mbok Drimo. Dan mbok Drimo terjebak dalam kegelisahan hati diantara 2 pilihan. Akhirnya selendang yang di anggap sakti dilemparkan sekuat tenaga sampai tak tahu dimana jatuhnya.

Pj. Bupati Drs. Zarkasi, M.Si  mengatakan, acara tersebut merupakan rangkaian Banyuwangi festival dan rangkaian Harjaba ke 244. “Saya berterima kasih kepada sanggar-sanggar kesenian dan para cama se Banyuwangi yang sungguh-sungguh bertujuan untuk memeriahkan Festival Kuwung 2015. katanya

Masyarakat Banyuwangi memang nampak tidak lelah untuk berbenah dengan menyusun Deadline the sunrise of java dan Banyuwangi terus jenggirat tangi untuk semangat membangun Banyuwangi melalui sektor apapun, utamanya di sektor pariwisata dan kebudayaan/keseniaan. Seni adalah mengisi dalam kehidupan dan dengan seni itulah kita bisa memajukan keragaman kehidupan di masyarakat,” tuturnya.

Bupati Zarkasi, membuka pawai Festival Kuwung 2015 dengan diikuti kontingan Denpasar yang menampilkan perang Baratayudha. Di ikuti oleh Dapil 1 Banyuwangi, dilanjutkan kota Pasuruan serta langsung dilanjutkan Dapil 2 Banyuwangi, seterusnya dari kota  Probolinggo, disambung Dapil 3 Banyuwangi.

lalu berturut-turut dari kota Lumajang, kota Kediri dan penutup pawai adalah kontingan Dapil 4 Banyuwangi. Para peserta melewati rute pawai dari  depan Pemkab menuju jalan Ahmad Yani hingga perliman, masuk jalan Dr. Soetomo dan finish di Taman Blambangan. Antusias warga yang memadati jalan-jalan protokol menambah kemeriahan Pawai Budaya Festival Kuwung 2015. (kim/nda )
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Festival Kuwung Angkat Ragam Budaya Banyuwangi

Terkini

Close x