
Anggota Komisioner KPU Jember, Akhmad Hanafi mengatakan, berdasarkan kajian dan evaluasi tiga kali penyelenggaraan pemilu yakni Pemilu Gubernur Jatim, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden, angka partisipasi warga binaan untuk memberikan hak pilihnya cukup tinggi bahkan angka golput cenderung tidak ada.
“Untuk pelaksanaan Pilkada
ini ada sebanyak 500 warga binaan yang masuk dalam DPT dan berhak untuk
menyalurkan hak pilihnya, sehingga kami juga memfasilitasi mereka dengan
menyediakaan TPS Khusus nantinya,” ujar Hanafi Rabu (2/12).
Menurut Hanafi, untuk
memperkenalkan profil masing-masing pasangan calon bupati kepada warga binaan,
KPU telah melakukan sosialisasi langsung didalam area lapas terkait tata cara
pencoblosan maupun visi misi dari kedua pasangan Bupati Jember priode 5 tahun
mendatang.
“Kita sangat bersyukur
karena dari sosialisasi yang telah kita lakukan ternyata sebagiaan besar warga
binaan telah memahami dan mengenal figur kedua pasangan calon bupati, ini
sangat penting agar nantinya mereka tidak asal memilih dan bisa menyalurkan hak
pilihnya sesuai hati nurani masing-masing,“ imbuhnya.
Agar proses pencoblosan
berjalan tanpa diwarnai kecurangan, Secara tekhnis, Hanafi menegaskan seluruh
proses pemungutan suara akan dilakukan sesuai prosedur. “Kita telah
berkordinasi dengan pihak Lapas, proses pencoblosan akan dipantau oleh Panwas
dan dijaga Aparat Kepolisiaan,” pungkasnya.
Berdasarkan Data KPU,
Jumlah tempat pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah, berkurang dibandingkan
TPS Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014. Jumlah TPS Pilkada berkurang sebanyak 461
TPS karena pada Pemilu Presiden jumlah TPS sebanyak 4.808 TPS, sedangkan pada
Pilkada sebanyak 4.347 TPS. (al/eros)