
“Saya bertanya bagaimana
pendapat ditetapkan 1 Juni 2016 sebagai hari lahirnya Pancasila, mereka
menjawab senang, liburnya bertambah” kata
Rektor Unifersitas Tujuhbelas Agustus (Untag) Banyuwangi dalam Peringatan lahirnya
Pancasila (1 Juni 1945) di
Gedung Asah Asih Asuh Politeknik Jember (Polije) Jember Jumat (3/6).
Contoh ini
menunjukkan bukti bahwa para pemuda dan pelajar kita sudah mulai jauh dari
sejarah. Untuk itu pelajaran sejarah perjuangan bangsa perlu menjadi perhatian
serius, kalau perlu harus dijadikan pelajaran yang dimasukkan dalam ujian
nasional.
“Yang lebih
penting pelajaran sejarah bukan Bahasa Inggris, minimal pelajaran sejarah juga
harus dijadikan materi Ujian Nasional, kalau tidak peringatan lahirnya pancasila hanya sebagai rutinitas
belaka dan tidak menjadi pranata” jelas mantan dekan Unej ini
Hal senada juga
disampaikan aktifis Pergerakan Kebangsaan, Soeseno. Menurut ketua Umum Asosiasi
Petani Tembakau Indonesia ( APTI) bahwa indikasi idiologi Pancasila semakin
menjauh dari bangsa ini adalah semangat gotong-royong masyarakat yang semakin
memudar, dan keluarnya peraturan dan undang-undang yang bertentangan dengan
semangat Pancasila.
Untuk itu semangat
lahirnya Pancasila 1 Juni harus menjadi
intropeksi, “Negara harus menjadikan Pancasila sebagai idiologi dasar yang diengimplementasikan
dalam peraturan dan undang-undangan yang berlaku” tegasnya dalam diskusi bertema “Dengan peringatan hari lahirnya
Pancaslia 1 Juni Kita perkokoh semangat
persatuan dan kesatuan bangsa serta tegaknya NKRI berdasarkan pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945” ini.
Direktur Poltek
Jember Nanang Dwi, Saat ramah tamah pada Wartawan Memorandum, peringatan lahir
nya Pancasila pada 1 Juni 1945, sudah dilakukan rutin dan sejaklama, dengan
harapan nilai-nilai Pancasila kembali terinternalisasi pada generasi pemuda.
“Kita tahu
generasi muda tidak mengerti Pancasila, hanya dengar namanya saja, dan hanya hafal
sila-silanya saja, tapi apa yang terkandung didalamnya, serta seperti apa memaknai
pancasila dalam dirinya, Saya sangat gelisah melihat anak muda seperti itu .“Jelas Nanang