Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Meski sudah memasuki tahun ajaran baru 2016-2017,
bangunan sekolah yang ambruk masih belum dibangun. Akibatnya sejumlah siswa
SDN 04 Suci, Panti, terpaksa harus belajar di mushala warga.
Kondisi sudah berlangsung
hampir setahun terakhir, hal ini
menyusul sejak ambruknya 3 ruang kelas sekolah mereka. “Kami memilih memindahkan siswa ke mushala karena faktor
keamanan,” kata Yuliastuti, salah-satu guru di sekolah setempat, Selasa (19/7).
Para siswa sempat belajar
di teras kelas sebelum pindah ke tempat ibadah tersebut. “Saya kasihan,
karena siswa tak dapat berkonsentrasi mengikuti pelajaran. Karena selain
mushalanya juga sering bocor saat hujan, sementara di tempat itu juga tidak ada
bangkunya,” jelasnya.
Pantauan di lokasi bahwa,
bangunan gedung SDN 04 Suci ini terdiri dari tiga ruang kelas, serta satu ruang
guru. Untuk menampung para siswa, satu kelas dipisah dengan triplek. Namun
saat ini, kondisi bangunan sekolah tersebut porak poranda karena diterjang
angin kencang dan hujan deras.
Tampak hanya sedikit
bangunan sekolah di lereng pegunungan Argopuro yang utuh. Sisanya hampir
seluruh atap bangunan sekolah ambruk. Ruang-ruang kelas juga nyaris rata dengan
tanah. Sebenarnya, pihak sekolah sudah berulang kali melaporkan kondisi ini ke
Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember.
Pihak sekolah sebenarnya
sudah mengajukan perbaikan sejak bangunan sekolah mengalami kerusakan ringan.
Namun hingga bangunan tersebut bobrok, tak ada tanggapan sama sekali. Bahkan
pihak dinas Pendidikan Jember, belum pernah datang untuk melihat kondisi
bangunan sekolah.
Kepala Dispendik Jember,
Bambang Hariyono mengelak jika pihaknya dituding tak merespon pengajuan
perbaikan gedung sekolah tersebut. Menurutnya, dinas telah mengajukannya pada
tahun anggaran 2016 ini. “Ya nanti secepatnya kita selesaikan. Prinsipnya
segera (diperbaiki),” ujarnya
Bambang juga membantah
kalau ambruknya gedung sekolah itu telah lama terjadi. Dia menuturkan, kondisi
tersebut baru saja terjadi di tahun ini. “Itu kan sekolah kecil dan baru saja
(ambruk),” katanya, sembari berlalu meninggalkan sejumlah wartawan di Pemkab
Jember. (ruz)