Translate

Iklan

Iklan

LIPI Ajak Petani Jember Pakai Pupuk Organik Cair Hayati

9/09/16, 18:27 WIB Last Updated 2016-09-14T11:43:00Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), memberikan pengetahuan pembuatan pupuk organik cair  hayati, kepada para petani khususnya yang berada di Desa Suci kabupaten jember.

Penggunaan pupuk berbahan kimia yang terus-menerus akan berdampak negatif, dan merusak ekosistem.  Namun petani selama ini terbius dengan pupuk tersebut. Demikian disampaikan Kepala Desa Suci, Nur Salim  Jumat (9/9) disela-sela kesibukannya menyambut rombongan LIPI dari Jakarta.

Kehairan LIPI akan memberikan pengetahuannya pembuatan pupuk organik cair hayati serta manfaatnya dan pengolahan mie non gandum serta minuman cair dari gandum. “tentunya sangat berguna sekali, karena bisa memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada petani,” katanya.

Pertemuan di kemas dalam bentuk Desiminasi Hasil-Hasil Penelitian LIPI dengan Tema Optimalisasi Iptek untuk pengembangan potensi Daerah. “Ini sangat luar biasa sekali, disamping mendapat ilmu pengetahuan, mereka juga akan mendapatkan pelatihan langsung dari ahlinya,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatn tersebut, disamping  anggota komisi VII DPR RI Mat Nasir, Kepala Pusat Penelitihan Ilmu Kimia, Doktor Eng Agus Haryono, M Eng, B Eng, dr Sarjiya Antonius, Ahli Pupuk Organik Hayati penyelamat petani, Raden Cecep Erwan Ardiansyah ST, Msi, Ahli Olahan pangan pembuatan Mie non gandum.

Tampak hadir juga anggota DPRD Jember dari Komisi C Anang Hermanto, Komisi D Muhamad Natsir, Universitas Jember (Unej), Universitas Politeknik (Poltek) Jember, Universitas Muhamadiyah Jember, Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Muspika Kecamatan Panti, Kepala Desa Suci Serta masyarakat petani Desa Suci.

Camat Panti Yahya, merasa bangga atas kehadirannya, guna memberikan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat petani. “ Ini merupakan kebanggaan tersendiri, karena bisa bertatap muka langsung dengan pakar kimia, pakar pupuk dan pakar pembuatan makanan dan minuman,” tutur Yahya.

Sementara Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unversitas Jember (Unej) Herlina sangat menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (Iptekda), khususnya dibidang produksi pertanian, kerajinan, makanan, minuman dan lain-lain.

“Seperti yang telah kami jalankan saat ini, yaitu memproduksi kripik pisang yang pangsa pasarnya sangat lebar, dan kami telah berhasil mengirimkan produksi kripik pisang kesejumlah daerah berkat kecanggihan Iptek,” katanya.

Disamping itu produksi kerajinan yang berada di Desa Balung telah merambah luar negeri hingga Eropa. Ini semua berkat Iptek yang difungsikan secara baik dan benar. “ IPTEK adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas, atau informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang pengetahuan teknologi,” tambahnya.

Herlina berharap dengan kehadiran LIPI ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Jember bisa memberikan ilmu pengetauan yang lebih luas serta memberikan bimbingan yang baik dan benar. “ Agar hasil produksi para petani dan olahan lainnya bisa meningkat,” pungkas Herlina.

Kedatangan Lipi menurut Mat Nasir Komisi VII DPR RI, untuk membagikan ilmu pengetahuannya dalam pembuatan pupuk organik cair hayati serta pembuatan mie non gandum di Kabupaten Jember. “Ini merupakan langkah terobosan yang harus ditingkatkan untuk menunjang ekonomi masyarakat”. Katanya

Kami memaklumi selama ini bantuan Anggaran dari Pemerintah Pusat kepada LIPI sangat minim sekali sekitar dua ratus juta pertahun. Hal ini membuat LIPI tidak bisa maximal. Kami dari komisi VII akan terus memperjuangkan agar Anggaran LIPI bisa ditingkatkan,’’ ujar Mat Nasir.

Sementara menurut dr Sarjiya Antonius, sudah waktunya para petani merubah pola pikir dalam menanam tanaman dengan menggunakan pupuk organik cair hayati. Disamping tidak merusak ekosistem yang ada, pupuk organik cair hayati bisa meningkatkan penghasilan para petani itu sendiri.

Kami akan mengajarkan tata cara pembuatan pupuk organik yang benar dan bermutu baik. Ini merupakan langkah bijak yang harus didukung oleh Pemerintah ataupun swasta. Dengan menggunakan pupuk organik cair hayati diharapkan pendapatan petani bisa meningkat dan efek negatif bagi penggunanya,’’ pungkas Agus.

Ditempat yang sama, Suhendra Humas LIPI juga menyampaikan,’’ Pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM) harus melalui ilmu pengetahuan, tanpa berdasar ilmu pengetahuan, maka semuanya akan sia-sia. Dalam hal ini LIPI akan memberikan ilmu tata cara pembuatan pupuk organik cair hayati dan cara pembuatan mie non gandum yang akan dipandu oleh ahlinya, kepada para petani Jember.

Dengan pengetahuan yang kami dapat diharapkan bisa memberikan harapan baru kepada para petani untuk bisa meningkatkan hasil panen sesuai dengan yang diinginkan. Dan apa yang kami berikan bisa bermanfaat dan berguna bagi masyarakat luas,’’ Kata Suhendra.

Acara tersebut diakhiri dengan pemberian cindra mata pupuk organik cair hayati oleh LIPI secara simbolis oleh LIPI kepada Anggota DPRD Jember dan Dinas Pertanian, cindra mata pupuk oleh Mat Nasir Anggota DPR RI Komisi VII kepada petani, dan cindra mata alat dari LIPI kepada Kepala Desa Suci. (jok/midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • LIPI Ajak Petani Jember Pakai Pupuk Organik Cair Hayati

Terkini

Close x