
Penambangan
diduga Pasir Besi yang berjalan sekitar 8 bulan lalu, diduga tak berijin itu dianggap merusak jalan yang dilalui lalu-lalang
puluhan truk pengangkut pasir besi setiap
hari. Penambangan di kawasan pantai tersebut sudah ada beberapa titik, bahkan mereka
memakai alat berat Kompreyer.
Kekesalan
tersebut disampaikan oleh salah satu warga setempat Abu dan Saneto. “akibat lalu
lalang puluhan truk pengangkut pasir setiap hari tanpa henti itu, jalan yang dilalui
puluhan truk, di kawasan menuju pesisir pantai itu menjadi rusak”. Keluhnya
Berdasarkan
pantauan media ini, ternyata memang
benar ada aktifitas penambangan pasir besi di Pantai pesisir tersebut, dan
memakai alat komprayer pengangkut pasir ke atas truk yang ada di sebelah Timur
balai desa kepanjen, dan masuk di area perkampungan.
Aneh
nya, dari sekian banyak truk pengangkut pasir, pihak Muspika kecamatan tidak
mengetahuinya, hal tersebut di sampaikan Camat Gumukmas Iswandi saat
dikonfirmasi melalui Handphone Sabtu, (12/11). Saat ditangngi dikantornya di
kecamatan Senin, (14/11) sedang tidak berada ditempat.
Menurut
salah-satu petugas di kecamatan gumukmas Bapak Camat Iswandi sedang di Jember,
mengikuti kegiatan Napak Tilas Pahlawan Nasional, perjuangan KH As’at Syamsul
Arifin di Sukowono Sumberjaber Jamber “Bapak ke Jember mas, sedang mengikuti
acara nampak tilas” Katanya.
Sementara
Anggota Dewan Jember Komisi B asal Gumukmas, Khoris saat dimintai konfirmasi
perihal tambang pasir tersebut pihaknya juga tidak bisa menjawab secara
langsung karena pada hari senin, (14/11) dirinya sedang menjalankan aktifitas Bimtex
di surabaya. (eros/lum)