
Pelaku diduga anggota kepolisian. “Ya benar kawan-kawan, BM, anggota
kepolisian dari unsur Brimob dinas di Bondoowoso,” Demikian ungkap Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin didampingi
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans
Barung Mangera, Senin pagi (13/3)
Dihadapan sejumlah wartawan yang memadati Mapolres Jember sejak
pagi, dalam rilisnya, Perwira tinggi dengan dua bintang di pundaknya tersebut,
mengatakan bahwa kejadian bermula saat BM dan kawan-kawannya menikmati jalanan
kota yang biasa dipakai berkumpul komunitas klub mobil.
Saat melaju mobil di jalan Sultan Agung Sabtu malam itu (11/3), itulah BM dan kawannya merasa dihalangi kendaraan
roda dua yang dikendarai korban D. Saat ditegur dan tidak terima terjadi cek
cok. “Saat itu Sempat terjadi pemukulan yang dilakukan pihak pengendara motor” Kata
Kapolda
Tak terima rekannya dipukul, BM keluar dari mobil, saat terlibat
cekcok, saat terjasi Pergumulan senjata api yang dikeluarkan BM meletus mengenai
wajah korban D. “Saat perebutan itulah terjadilah letusan senjata api yang
tidak disengaja dan mengenai wajah dari korban D,” terangnya.
Masih kata Kapolda, senjata api yang dibawa BM adalah jenis
revolver colt kaliber 38 yang merupakan senjata organik Polri dan dipegang BM
sendiri. Walaupun lepas dinas Kapolda menyatakan anggota khusus Brimob tidak
ada larangan dan diperbolehkan membawa senjata api.
Saat disinggung apakah ada indikasi dugaan pemakaian narkoba,
Kapolda menyatakan hingga saat ini semua sampel darah dan urin BM sedang dalam
pemeriksaan laboratoriun. “Urin dan darah BM masih dalam pemeriksaan
laboratorium forensik, secepatnya kawan-kawan media akan kami kabari,”
tuturnya.
Kapolda juga menjelaskan kasus penembakan tersebut murni karena
perselisihan paham yang terjadi antara kedua belah pihak yang dikatehuai
berumur masih muda. Atas kejadian tersebut Kapolda menyaatakan pelaku dapat
dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan junto pasal 359 tentang
kelalaian.
Diberitakan sebelumnya kasus penembakan mahasiswa Unmuh oleh orang
misterius, menghebohkan Jember dan menjadi perhatian nasional. Isu yang berkembang
diduga pelaku adalah anggota kesatuan dan terjadi perselisihan karena korban
menegur pelaku yang kebut-kebutan di jalan raya. (midd)