Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo
Jawa Timur Jum'at (28/47) mencanangkan
program nasional Upsus Siwab.
Meningkatkan
populasi sapi dengan cara IB, merupakan rutinitas masyarakat Situbondo.
"Untuk itu saya berharap kerjasama antara pemerintah desa dan kecamatan
harus selalu sinergi dalam memberikan bimbingan agar para peternak semakin
berkreasi dan menikmati hasil peternakannya," tegasnya. (yan/ef)
Pencanangan
khusus sapi indukan wajib
bunting (Upsus Siwab) ini wujud komitmen Pemkab mengakselerasi percepatan pemenuhan target swasembada sapi potong dalam negeri tahun 2026. Demikian disampaikan Bupati Situbondo H Dadang
Wigiarto SH dalam acara yang digelar di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar.
Bupati
yakin mampu mewujudkan secara
mandiri pemenuhan pangan asal hewani, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak sapi rakyat. "Populasi sapi di Situbondo
saat ini ada sekitar 180 ribu ekor, sehingga sangat mungkin Kabupaten Situbondo
menjadi penopang swasembada daging," Jelasnya.
Untuk
itu Pemkab Jember melalui Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan akan
memaksimalkan potensi sapi indukan di Kabupaten Situbondo agar dapat terus menghasilkan pedet-pedet berkualitas.
"Ada sekitar 5000 sapi yang harus ditangani secara baik agar menghasilkan
pedet-pedet unggul," ujarnya.
Yang juga tak kalah terpenting, bagaimana meningkatkan produksi dengan inseminasi
buatan (IB). "Ada sekitar 75 ribu sasaran IB yang akan diberikan
pemerintah pusat secara gratis kepada para peternak. Target itu harus kita
penuhi, dan Insya Allah dari target 75 ribu sasaran IB, Situbondo siap dengan
63 ribu sasaran IB," tuturnya.
Kabupaten
Situbondo harus menjadi salah satu kabupaten penopang
swasembada daging. "Walaupun dalam setahun terakhir ini produksi menurun, saya yakin kedepan akan kembali menjadi penopang di Jawa Timur, lebih-lebih dengan
dilaksanakannya pencanangan program nasional UPSUS SIWAB ini," ucapnya.