
Hal itu
dikeluhkan, Kamilluddin (42), warga
Desa Paowan Kecamatan Panarukan, malah oleh pihak rumah sakit dianjurkan
menggunakan SPM, "Waktu saya ditanya oleh
salah-satu petugas, bapak
pakai layanan apa, BPJS, atau Umum, lalu saya jawab pakai KIS seraya menunjukan
kartu,"ungkap Fifin istri korban, Kamis (29/6).
Ia terkejut mendengar
kartu JKN KIS tidak bisa di gunakan untuk berobat, Kartu JKN KIS bapak tidak
bisa di gunakan untuk berobat, kerena akibat perbuatan disengaja, dan bapak
silahkan melengkapi Kartu Keluarga (KK)
dan KTP sebagai syarat untuk pakai jaminan layanan SPM," kata Fifin menirukan
ucapan petugas.
Akibatnya
Kamaluddin
dan keluarga sangat kecewa dengan pelayanan itu. "Kenapa kalu orang
miskin kok harus dipersulit untyk berobat, segala macam alasan dari pihak rumah
sakit, ada saja yang mbuat orag mau berobat tidak dilayani dengan baik." Keluhnya.
Direktur RSUD Abdoer Rahem Situbondo, dr.Tony Wahyudi, melalui KPPT
Layanan Terpadu dr Imam Hariyono mengaku belum mengetahui secara jelas bagaimana kronologi kejadiannya. "Saya tidak mau berandai-andai, nanti kita tanya dulu
ke bagian Ruang Mawar yang menangani pasien," kata dr imam hariyono.
Korban, ledakan Mercon, Kamiluddin saat mau memmbuang sampah mercon yang
berserakan di sebelah masjid Nurul Huda didesa Paiwan, namun na"as saat korban hendak membersihkannya
terlihat ada satu mercon yang masih untuh, tiba -tiba meledak sehingga mengenai
korban dan tak sadarkan diri. (Ef).