Imunisasi telah
menjadi perkara wajib bagi setiap anak Indonesia hal itu mengingat berapa ribu
anak telah meninggal sia – sia. Demikian
ungkap dr Hj Faida, saat digelar
kampanye dan introduksi imunisasi campak dan rubella (MR), di Gedung Serba Guna
(GBS) Kaliwates, Jember, Selasa siang (1/8).
“Sehingga para orang tua, pemerintah, kasek,
guru seperti kita ini jika tidak membawa anak anak kita untuk imunisasi itu dan
berakibat ketersakitan, maka kita akan sama dengan membiarkan anak anak kita
meninggal. Dan itu menjadi dosa besar,” tegasnya.
Target yang
harus dituntaskan adalah anak di usia 9 bulan hingga 15 tahun yang berjumlah
541.024 anak. Sejak dimulainya imunisasi campak rubell (MR) pada Agustus -
September ini, maksa Jember tidak mengikuti target nasional 95 % saja, tetapi
menargetkan 100 % tuntas. Jember terbebas dari campak dan rubella.
Imunisasi MR
ini bukan seremonial semata, tetapi sangat serius. Untuk it pemerintah mengupayakan secara tuntas. “Jika ada
yang tidak masuk siswanya, ini tugas Kasek untuk menjemputnya. Dipastikan bahwa
murid ini sudah terminunisasi MR atau belum,” Haraonya.
Untuk menjunjukkan
tekatnya, sebaayk
5000 Kepala Sekolah (Kasek) RA, TK, MI, SD, MTs,
SMP, negeri dan swasta untuk terlibat dalam sosialisasi,
“Baru kali ini ada
imunisasi MR gratis dan ini dijamin pemerintah. Bisa dibandingkan dengan harga
di pasaran, imunisasi MR, ada yang lebih
dari Rp 1.500.000,” ujarnya .
Untuk
menyukseskan program ini, pemerintah kabupaten Jember, dengan leading sektor Dinas
Kesehatan, membuat komitmen bersama baik
pakta integritas masing – masing Kasek
untuk menuntaskan siswanya dengan imunuisasi MR, serta komitmen sanggup
menyelesaikan tugas negara tersebut. (hms/eros)