
Pembangunan cagar budaya
ini merupakan betuk perhatian
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo akan
pentingnya
melestarikan cagar budaya. Disamping itu juga merespon harapan masyarakat agar Besuki dijadikan the second City (Kota
Kedua) sebagai kota sejarah dimasa lalu.
Demikian ungkap Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, S.H, saat acara cangkuran bersama Puluhan Pemerhati
Cagar Budaya se Jawa Timur bersama Dewan Kesenian Situbondo (DKS) bersama Bupati
di pinggir pantai Dhubibir Desa
Ketah, Kecamatan Suboh Sabtu (26/8) malam.
“Tahun 2017 ini Pemkab Situbondo sudah
mempunyai
Peraturan Daerah (Perda) cagar budaya”, Katanya di hadapan para pemerhati cagar budaya saat
didampingi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Wakapolres beserta jajaranya.
Untuk segera terwujutnya
restorasi kantor eks Karesidenan
Besuki karena ditempati kantor oleh pihak Polri, agar dapatnya pemanfaatan
dijadikan tempat untuk kepentingan Publik, bagaimana untuk mengembangakan kota
tua yang berada di Besuki ini.
“Kepala daerah tidak akan mampu menyelesaikan sendri, untuk itu semua
komunitas harus ikut andil dalam membantu percepatan
dalam mewujutkan cagar budaya, sebuah pemerintah daerah yang maju
harus didukung oleh partisipasi, semoga terwujutnya cagar budaya bukan mimpi,“ harapnya.
Sementara Wakapolres Situbondo Kompol Iswahab
menyampaikan pesan dari Kapolres Situbondo, bahwa ia sangat mendukung kegiatan ini. Kapolres menurutnya hanya berpesan, jangan ada
keterkaitan dengan politik, harus murni dari hati untuk melestarikan cagar
budaya.
“Sesuai UU no 11 tahun 2010,
Cagar budaya merupakan warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa benda
cagar budaya, bangunan dan struktur budaya maupun kawasan budaya, selain itu benda peninggalan dan situs di darat
maupun di perairan perlu kita lestarikan bersama,” Jelasnya.
Menurutnya Cagar budaya merupakan inti
sejarah dilihat dari segi ilmu pengetahuan dan untuk pendidikan agar agar
bangunan cagar budaya terus bisa dikenang sampai kapan pun, kami siap mendukung
dan mengamankan, yang terpenting sesuai prosedur.
Ketua Dewan Kesenian Situbondo Edy Supriyono, sangat mengapresiasi para tamu yang hadir ”Boleh dikata yang hadir disini merupakan
bagian orang gila, Tidak gila gimana
kebiasan pejabat rapat di kontor ber AC, gedung dan hotel mewah, tapi kali ini, di
pinggir pantai,” katanya
berseloroh.