
Sejak
garis start dimulai kawasan GOR Kaliwates menuju rute sepanjang 5 km,
mereka
nampak antusias, tak ada rasa canggung diraut wajahnya, bahkan sebaliknya, tampak tersenyum lepas dan gembira memeriahkan Karnaval Pendhalungan yang diselenggrakan pada
tahun kedua tersebut.
“Saya mengeluarkan segala potensi,
dari petugas Program Keluarga Harapan
(PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat
(PSM) hingga saudara difabel. Kata
Kepala Dinas Sosial Isnaini Dwi Susanti
dihubungi disela-sela acara karnaval mengatakan
Menurut wanita
yang biasa disapa Bu Shanti, Keikutsertakan warga difabel menunjukkan, Jember adalah kota ramah
disabilitas. Masyarakat Jember diharapkan juga mendukung warga berkebutuhan khusus ini, termasuk dukungan pemerintah daerah yang membuat fasulkitas umum yang ramah
difabel.
Sementara pendamping
difabel Nadifatul Khoiroh mengungkapkan bahwa warga difabel tersebut memiliki
semangat yang tinggi untuk ikut serta dalam memeriahkan karnaval pendhalungan. “Semuanya senang mas ikut karnaval ini,
semuanya bersuka cita dengan pakaian adat nusantara,” ucapnya.