
“Unsur perempuanya tidak
mencapai 30%, sehingga perlu di cek lagi, kenapa minat perempuan sangat minim”,
Demikian disampaikan Bupati Jember dr,
Hj. Faida MMR, saat memberikan sambutannya dalam acara pelantikan tersebut di Aula Diknas kabupaten setempat.
Pelantikan dipimpin
langsung oleh ketua Panwaslu Kabupten Abdullah Waid dan disaksikan oleh Edy
Supriyanto Bawaslu Propinsi, Bupati Jember, Jajaran Forpimda, Perwakilan Partai
Politik serta seluruh camat se Kabupaten Jember.
Menurutnya apa karena
perempuan tidak suka jadi pengawas dan laki-laki lebih suka jadi pengawas
pemimihan umum (Pemilu) ? Tanyanya. Untuk itu
Bupati berharap, kedepan agar lebih banyak lagi minat perempuan yang
terlibat dalam penyelenggaraan pemilu.
Hasil demokrasi yang baik
adalah pengawasan yang efektif, sehingga bisa menghasilkan calon pemimpin yang
baik, “Tentu kalau demokrasinya baik, yang menikmati adalah perempuan, jika
hasil dari pengawasan demokrasinya kurang baik, maka yang akan dirugikan juga
perempuan,” tambah Bupati.
Abdullah Waid, selaku
Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Jember, mengatakan bahwa dari 511
pendaftar di panwascam, sekitar 495 lolos administrasi, kemudian disaring lagi
menjadi 114 peserta yang lolos test tulis, dan dari test tulis menjadi 93 yang
lolos wawancara.
“Dari awal jumlah
pendaftar perempuan memang hanya 9 orang, tapi alhamdulillah sampai hari ini
dilantik masih ada 4 unsur perempuannya walau tidak sampai kuota 30%, sedangkan
untuk nilai test tulis tertinggi diraih oleh Ketua Panwascam Panti yaitu H.
Mudahar Abusiri. SP,” ujarnya. (eros/ali)