Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Anggota Komisi IX DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, Nursuhud kunjungi Integrasi Kampung KB (Keluarga Berencana) Desa Balung, Kecamatan Kendit,
Kabupaten Situbondo.
Kegiatan
ini dihadiri perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Edy E,SH,.M.Hum, Kadis
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Situbondo, Drs.H.Imam Ghazali, Camat
Kendit H Timbul, Kapolsek Kendit AKP Supran,SH , anggota Koramil Kendit, Kades
Balung, Sawari, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta undangan.
Anggota
DPR-RI asal Banyuwangi menyampaikan bahwa
dirinya sangat mendukung adanya kegiatan Integrasi KB ini, sehingga masyarakat
bisa memahami tentang arti pentingnya mensukseskan Program KB di Desa Balung,
Kecamatan Kendit ini.
“Integrasi
kampung KB tidak hanya mensosialisasikan KB saja, untuk mewujudkan keluarga
yang bahagia dan sejahtera, ada 4T. Yaitu jangan Terlalu Muda, dimaksudkan
untuk menghindari pernikahan dini dengan mentaati menikah usia 20 tahun untuk
wanita dan 25 tahun untuk laki-laki.
Kemudian,
tidak boleh Terlalu Tua untuk menghindari resiko. Selanjutnya, tidak
boleh Terlalu Dekat, agar bisa memperhatikan pendidikan dan kasih sayangnya
kepada anak. "jadi semuanya biar mendapatkan yang optimal," yang ke
empat, yaitu tidak boleh Terlalu Sering ibu melahirkan” Jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Situbondo Drs.H.Imam Ghazali, mengatakan, bahwa Program KB dilaksanakan adalah untuk menekan angka pertumbuhan penduduk. Dengan ber KB maka ibu-ibu dapat mengatur angka kelahiran anak.
“Jika wanita menikah belum genap usia 20 tahun dan laki-lakinya belum genap 25 tahun, maka harus menunda kehamilannya dengan cara ber KB. Jika sudah merasa cukup anak dan tak ingin tambah lagi, solusinya juga harus ber KB,” Katanya, dihadapan ratusan peserta.
Sementara, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa timur, Edy E,SH,.M.Hum, acara yang diselenggarakan tersebut murni kegiatan KB. Kalau dalam kegiatan tersebut ada Anggota DPR RI yang berasal dari PDI Perjuangan itu, karena yang bersangkutan adalah anggota Komisi IX yang termasuk membidangi BKKBN itu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Situbondo Drs.H.Imam Ghazali, mengatakan, bahwa Program KB dilaksanakan adalah untuk menekan angka pertumbuhan penduduk. Dengan ber KB maka ibu-ibu dapat mengatur angka kelahiran anak.
“Jika wanita menikah belum genap usia 20 tahun dan laki-lakinya belum genap 25 tahun, maka harus menunda kehamilannya dengan cara ber KB. Jika sudah merasa cukup anak dan tak ingin tambah lagi, solusinya juga harus ber KB,” Katanya, dihadapan ratusan peserta.
Sementara, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa timur, Edy E,SH,.M.Hum, acara yang diselenggarakan tersebut murni kegiatan KB. Kalau dalam kegiatan tersebut ada Anggota DPR RI yang berasal dari PDI Perjuangan itu, karena yang bersangkutan adalah anggota Komisi IX yang termasuk membidangi BKKBN itu.
Kampung
KB kalau dievaluasi belum nampak . Sebab masih sebatas Mencanangkan. Tetapi ada
kegiatan pendukung seperti Posyandu dan pelayanan KB serta peran para petugas
KB. “Desa Balung, memiliki predikat Kampung KB.” tegas perwakilan BKKBN
provinsi jawa timur, yang akrab disapa
Pak Edy itu.
Ditambahkannya, jika kelahiran tak diatur maka angka pertumbuhan penduduk tak bisa dikendalikan maka hal itu akan berdampak pada berbagai aspek, mulai dari gizi buruk, pendidikan anak yang kurang memadai, hingga kurangnya tersedianya lapangan kerja serta berbagai persoalan lainnya.
“Makanya, angka kelahiran itu harus diatur melalui program KB. Dengan ikut KB, maka diharapkan ibu hamil bisa ikuti Posyandu, ada senam ibu hamil hingga bagaimana mengatasi kelahiran dengan resiko tinggi. Semua diatur dalam KB tersebut,” ungkapnya.
Untuk
itu Ia berpesan, agar masyarakat ikut KB dan yang sudah ber-KB bisa
meningkatkan kualitas KB-nya dengan mengikuti KB MKJP, kontrasepsi jangka
panjang seperti MKJB memiliki resiko kecil jika dibandingkan dengan kontrasepsi
lainnya. "jangan duduk manis,apalagi sampai tidak hafal Mars KB,"
pesannya.
“Dengan makin memahami tentang KB, maka angka kelahiran di desa Balung ini bisa ditekan, sehingga pertumbuhan penduduk bisa dikendalikan. Muaranya, ekonomi makin membaik sehingga warga kami bisa makin sejahtera,” Kata Kades Balung SAWARI, Sabtu (30/12/2017).
Ada yang menarik, dalam kegiatan ini, disamping diselingi hiburan tari "Kembheng Molje" dari kreasi Siswi SMPN 2 Kendit, para undangan yang bisa menjawab pertanyaan seputar KB, diberi door prize hadiah utama sepeda gunung, 3 buah Handphone serta 10 Power Bank. (yan).