
Sejumlah sanggar-sanggar
nampaknya penasaran ingin
mengikuti sekaligus melihat
event BSJB ll yang digelar Minggu
(18/2/2018) ini, ada yang dari
pasuruan , Banyuwangi, Surabaya
dan lainya. Demikian kata sekretaris Dewan Kesenian
Jember (DKJ), Iwan Kusuma Selasa (20/2/2018).
Salah satunya, jaranan campursari Gempar Budoyo
Banyuwangi yang ngisi pra acara, berikutnya sanggar Sugti
Sekartaji Surabaya dan sanggar
Kenari Pasuruan dengan menampilkan tari KODOK dengan jumlah talent
100 anak-anak dari
TK dan SD dengan didukung sanggar
Kenari Pasuruan.
Menurut pria yang akrab
disapa Cak Endut ini bahwa, Rombongan
ini meluncur sebanyak 4 bus dipimpin Mas Agustinus, Mas Sugeng
dan Bu Yuli. “Miski pementasan jam
14.00, tetapi anak anak ini menari
lincah dan menari seakan
tidak menghiraukan panasnya
pasir pantai payangan”, jelasnya.
"waduh lucune, walah
ada yang gak kuat
panas ..kasihan nyengir-nyengir kakinya kepanasan", kata ibu wiwik salah
satu penonton yang
dari tadi memperhatikan anak anak yang
menari. "Gemes campur sakno (kasihan) soale kan
panas mas", tandas cak Endut menirukan pernyataan wiwik.
Tari kodok durasinya
6 menitan ini menyita mata penonton,
mereka terkesima, terutama
para ganongan talent
pendukung Pagelaran bolosrewu .
Adalah sanjaya pemain ganongan , "Mosok mau
kalah dengan anak kecil, kami
merasa tertantang untuk
bermain lebih bagus", begitu ungkapan.
Setelah main
tari kodok , anak-anak
langsung berlari sekencang
kencangnya menuju tenda
talent, mungkin karena kaki
mereka yang sudah
gak tahan panas. Para
penonton standing applaus
tiada hentinya mungkin
mereka kagum atas tari
kodok anak anak yang dilihatnya.
Ninin ariesta sebagai pihak
DKJ mengucapkan banyak
bamyak terimakasih atas partisipasi dari
kawan kawan sanggar sugti sekar taji dan kenari yang
telah berpartisipasi dan memeriahkan acara di bolosrewu jaranan barong kali ini.