
“Kami minta warga binaan
yang terdesak ekonominya didata supaya dapat Rastra dan KIS”. Kata Bupati
Jember dr Faida, MMR saat Peringati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW bertema mari
jadikan sholat sebagai gaya hidup bangsa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas
IIA Jember Selasa (24/4/2018).
Tampak hadir, disamping Kepala Lapas Kelas IIA Jember Sarju Wibowo dan
815 penghuni Lapas berbusana muslim, juga hadir Kepala Devisi Pemasyarakatan Jatim,
Krismono, Bupati dr Faida dan Wakil Bupati Mukiq Arief, Kepala Bapas I Putu
Astawa, Ketua PN Jember Bambang Pramudya.
Agar para penghuni Lapas tidak
terlalu berat dari sisi ekonomi dapat jatah Beras Sejahtera (Rastra) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), agar didata. “Yang
belum punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) segera didata agar dapat dibantu Rastra
10 kg sebulan dan bisa ditampung dan memiliki kartu Indonesia Sehat."
Jelasnya.
Pasalnya, mereka
kebanyakan terdesak masalah ekonomi, sebagian
tergelincir pada kasus narkoba, oleh karena itu pemerintah dituntut hadir
ditengah mereka. "Kami minta Kerjasama nya dengan pihak Kalapas untuk
mendata warga binaan yang belum memiliki adminduk KTP”, harapnya.
Dalam kesempatan itu Faida
juga mengajak warga binaan menjalankan perintah Allah dan menauladani Nabi
Muhammad SWA. "Di dalam lapas ini salah satu tempat bertaubat, insyaallah
bagi warga binaan yang lebih dulu diberi kesempatan untuk mendekatkan diri
dalam beribadah dan insyaf." tuturnya
Sementara Kalapas Kelas II
A Jember, Sarju Wibowo mengatakan, peringatan Isra Mi'raj merupakan peristiwa
penting yang setiap tahun kita peringati. Yaitu peristiwa Nabi Besar Muhammad
SAW menjemput perintah Allah SWT untuk menauladani Nabi Muhammad SAW dan
menjalankan ibadah salat 5 waktu,
"Momentum ini bisa
membuat kita insan muslim khususnya warga binaan, lebih bertaqwa untuk
meningkatkan keimanan. Intinya, ikutilah aturan di dalam Alquran sebab tidak
ada keragu-raguan di dalamnya," ucap Sarju Wibowo.
Lebih lanjut Ia berharap
agar peringatan Isra Mi'raj ini dapat dijadikan sarana pembelajaran dan
merenungi kehidupan yang telah dijalani selama ini. Kesempatan untuk
mengevaluasi diri dan lebih mendekatkan diri kepada Alah SWT, mungkin selama
ini khilaf maupun tidak konsisten menjalankan perintah Allah.