Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Para pemuda berbagai kampus yang tergabung
dalam AIESEC Jember dorong pemuda manfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam memajukan daerahnya.
Pasalnya TIK terbukti sangat
efektif untuk membuka kesempatan untuk membuka diri, sekaligus merintis
peluang memasarkan potensi di daerah. Untuk itu Perkumpulan yang didominasi kalangan
mahasiswa ini terus mendidik para muda-mudi
menjadi pelaku ekonomi yang handal.
“Jember ini memiliki
banyak mall, hotel dan kawasan wisata, industri kreatif, dan potensi pertanian.
Peluang inilah yang akan kita garap” Demikian kata Ketua AIESEC UNEJ Maulfa
Ahandini usai membuka Youth Speak Forum di Aula Fisip Universitas Negeri
Jember, Sabtu (12/5/2018).
Salah satu yang akan dilakukan
di era digital ini, lanjutnya diantaranya
dengan mendidik para pemuda mengusai TIK. “Jual beli usaha dan promosi dapat
dilakukan secara on line, sebagai bentuk kontribusi kepada bangsa dan negaranya
dan daerahnya, para pemuda dituntut untuk mengembangkannya”. Jelasnya.
Hal tersebut dibenarkan Gus
2015 Axcel Giovanni, salah-satunya bidang kepariwisataan Jember berkembang
sangat pesat , tidak hanya dikenal di tingkat nasional hingga mancanegara. “Mulai
wisata alam, buatan, kuliner, olahraga, religi, dan JFC yang dinobatkan sebagai
Karnaval terbesar ke empat dunia,” urainya.
Hal itu berdampak positif pada
perputaran ekonomi mulai dari hunian hotel, restoran, depot maupun pegang kaki
lima. “Termasuk sinergi berbagai pihak yang menunjang unsur pariwisata mulai
dari biro perjalanan, penginapan, kuliner, pusat oleh-oleh, serta atraksi
wisata yang ditawarkan,” ucapnya.
Sementara Vice Presiden
AIESEC Indonesia Ryan D Pakpahan, AIESEC dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. “Pada tahun 2017 ada 888 yang mengaply, dan berkembang menjadi 24
ribu zply, program yang mangajukan dan yang terpilih menjadi ratusan setelah
melalui beberapa tahapan tes,” paparnya.
Untuk membentuk enterpreneur
handal, lanjut Ryan AIESEC mendidik
ratusan muda, bahkan telah mengirim delegasi terpilih untuk magang di luar
negeri beberapa bulan hingga satu tahun. “Saat kembali ke Indoneia dapat
memberikan ilmu yang diperoleh dari luar negeri agar bermanfaat untuk
masyarakat Indonesia”.
Dalam kegiatan ini akan
dipilih 3 kelompok deligasi melalui workshop,
satu kelompok yang terpilih akan
diikutkan dalam pelatihan selama 4
minggu di Jakarta. “Workshop dibagi tiga kelas, kelas pertama membahas tentang
pertanian, kelas kedua perdagangan dan yang ketiga pariwisata”, pungkasnya. (eros).