Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kedatangan Jenazah Amintyas Wahyudi (34), TKI Jember yang meninggal di Malaysia disambut isak tangis keluarga di Lingkungan Talangsari, Kelurahan Jember Kidul, Kaliwates.
Menurut Faida, Jenazah sudah dua minggu
tertahan di rumah sakit, karena masalah biaya. Atas bantuan KBRI di Kuala
Lumpur, jenazah dapat dengan mudah
melewati berbagai tahapan administasi. “Alhamdulillah, berkat
bantuan semua pihak, jenazah dapat kita pulangkan ke jember," jelas
Faida. (edw).
Jenazah TKI 16.30 wib, Rabu
(13/6/2018) sore, dijemput dari bandara Juanda, Surabaya mengunakan armada
mobil ambulance yang difasilitasi Pemkab Jember. Begitu ambulans pembawa jenazah tiba, warga langsung bergotong royong
menggotong peti jenazah menuju rumah duka.
Para tetangga dan kerabat juga telah menyiapkan
kedatangan jenazah sejak pagi. Tenda telah terpasang, nisan dan keranda juga
sudah disiapkan. Usai
disholatkan di masjid sekitar, Jenazah langsung disemayamkan di lokasi pemakaman lingkungan setempat.
"Alhamdulillah berkat perjuangan dan doa akhirnya
anak saya bisa dipulangkan, terimakasih atas semua pertolongan yang sudah
diberikan kepada anak saya, semoga Allah membalas semua kebaikannnya,"
tutur Ibunda Aminytias, Mistyana (52) saat ditemui dirumah duka, Rabu
(13/6/2018).
Menurutnya, Aminytyas baru 4 bulan bekerja di Malaysia. Anak pertamanya itu bekerja sebagai Claening Service. "Terakhir menghubungi keluarga seusai buka puasa awal ramadhan, saat itu kondisnya
masih sehat, sempat video call sama saya, sama bapak juga adik-adiknya, gurau
gitu kayak biasannya," kenangnya.
Namun Sekitar pukul 22.00 wib malam itu juga, dari
teman satu kost Amnytias, menggabarkan jika anaknya sedang dalam kondisi kritis. "Saya tanya
sakitnya apa kok tiba-tiba kritis, di video call itu saya lihat anak saya
seperti linglung terus muntah seperti lumpur, anaknya lemes”, Kisahnya.
Sama temannya lanjutnya, langsung dikirim ke
Hospital Kuala Lumpur, disana ditempatkan di ICU sempat dironsen dokter tidak
ada penyakitnya. “Paru-paru bagus,
jantung bagus, liver bagus, dokter juga menyatakan kalau anak saya sudah bisa
pulang hari Senin, biayanya
waktu itu diminta 12 juta," terangnya.
Namun setelah
itu kondisinya kembali
memburuk sebelum akhirnya meninggal dunia. "Dirawat dirumah sakit itu
sekitar 7 hari, terakhir anak saya masuk ICU lagi terus keluar lumpur dari
hidungnya dan meninggal sekitar jam 12 malam, tapi saya baru dikabari lagi sama
adiknya itu keesokan harinya," sesalnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Bupati Jember dr Hj
Faida terbang langsung ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mengurus kepulangan
jenazah salah seorang TKI asal Jember, yang sempat menjalani perawatan di salah
satu rumah sakit hingga meninggal.