
Pasalnya
air bersih
dari Tandon macet, sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari seperti air minum mandi,
memasak dan mencuci. "Kami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan
minum dan mencuci, apa lagi buat mandi,"ujar
Sukartini warga dusun Cerpat, desa Gedunglo, Sabtu (28/72018).
Hal senada dikatakan Suhawi. "Sebelumya hanya mengalir pukul 12 malam hingga jam 7 pagi, untuk mandi
tidak cukup dan harus mencari air dengan menempuh jarak 2 kilo ke sungai pak, Padahal lanjut Sahawi warga membayar tarif air minimum perkubiknya, saya berharap petugas memikirkan nasib kami," harapnya.
Kelompok Himpunan penduduk Air Minum (Hipam)
desa Gedunglo, Latif mengatakan instalasi
Pam sudah tak bisa diandalkan lagi. Sebab, mesinnya rusak, seperti Motor penggerak, Jet Pompa, kabel aliran
listrik serta pipa stainles mengalami kerusakan. Setelah di lakukan pengecekan kerusakan
di kalkulasi mencapai Rp 61 juta .
Sementra
anggaran atau kas yang ada tidak mampu memenuhi biaya perbaikan tersebut. Untuk
mengatasi masalah hal ini Pihaknya dan anggota Hipam desa Gedunglo mengajukan
proposal ke dinas terkait untuk mendapatkan bantuan.
"Untuk sememtara kami memberikan pasokan air melalui mobil tangki milik Badan Penanggulanagan Bencana
Daerah Situbondo (BPBD) dan Damkar unit
kecamatan Jangkar. Namun, terbatasnya air bersih membuat tak semua kebutuhan
konsumen bisa tercukupi”, jelasnya.