Translate

Iklan

Iklan

Bupati Resmikan Sensor Storene di Lampu Merah Karya Pelajar Jember

9/14/18, 19:09 WIB Last Updated 2018-09-14T15:35:43Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bupati Jember Jum'at (14/9/2018) siang rermikan Sensor Storene "Stop Before The Line" Karya Pelajar Pelopor Tertib Lalu-lintas di Simpang 4 SMP Negri 2 Jl PB Sudirman.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kasubdit Manajemen Keselamatan Direktorat Perhubungan Darat Mohamad Fatawi dan PLT Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Slamet dan Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Jember Ipda Agus Yuhdi.K serta undangan lain.

Bupati Jember dr Faida MMR, santat mengapresiasi hasil karya Siswa SMA Negri 1 Jember.  Ia berharap bahwa hasil karya siswa di Jember telah yang telah menyabet juara 1 lomba science tingkat dan Multi Nasional ini, akan bisa bermanfaat bagi masyarakat Jember dan Bangsa Indonesia.

Sensor yang ditaruh dipersimpangan 3 atau 4 ini akan bekerja dan mengingatkan para pengguna jalan dikala lampu merah menyala, "Bila ada penguna jalan melewati garis batas, sensor akan berbunyi, ‘Pemberitauhan anda telah melewati batas dan harus mundur.

Sebuah karya ini, patut dihargai, karena bisa menyelamatkan pengguna jalan. Untuk itu atas ikhtiarnya, siswa ini mendapat penghargaan berupa beasiswa untuk jenjang Pendidikan lebih tinggi. “Kita akan coba di beberapa titik, bila efektif tidak menutup kemungkinan akan di pasang di seluruh perspangan”, janjinya.

Hal senada disampaikan Kasubdit Manajemen Keselamatan Direktorat Perhubungan Darat, Mohamad Fatawi  menurutnya pemasangan  alat ini disejumlah titik lokasi Nasional, masih perlu untuk dikaji (Sempurnakan), namun yang terpenting alat ini untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. 

Inisiator storene "Stop Before The Line", Firman Syauqi Maulana Habaib Sulthon yang memenangkan tingkat Nasional dan di Australia ini menyampaikan  idi ini muncul  karena banyak pengendara menganggap sepele adanya garis line, untuk berhenti nya Sepeda Motor dengan Sebra croos penyebrangan pejalan kaki.

"Jadi alat ini untuk mengingatkan bagi pengendara garis batas daerah berhenti sepeda motor dan daerah garis pejalan kaki, alat ini sebagai mengingatkan agar tidak mengganggu pejalan kaki yang akan menggunakan sebra cros." jelas putra ke 1 dari pasangan Syamsul Al Arif dan Ika Damayanti.

Hasil karya yang dibantu oleh Dishud dan Teknisi Unej ini mengalami tiga kali percoba'an, dan sudah mengikuti dua even yaitu di Kementrian Perhubungan juara satu dan kedua, ajang serupa di  Science Your Future Competition oleh Australian Trade and Invesment Commision, dapat medali emas dari 98 competitor.

"Untuk alat ini menghabiskan dengan biaya untuk satu ruas jalan hanya tiga juta rupiah, sedangkan untuk tiga ruas jalan sekitar sebelas jutaan." urai  Firman Syauqi Maulana Habaib Sulthon Perumahan Gunung Batu Blok AA15 Sumbersari Jember 

Kanit Dikyasa Sat Lantas Jember Ipda Agos Yuhi.K menambahkan, karya ini sangat bagus bisa membantu kinerja kepolisian agar tertib berlalulintas "Agar pengendara tidak melebihi garis lune wulayah motor dengan pejalan kaki dengan sendirinya akan lebih tertib"tutup Agos Yudhi (edw).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bupati Resmikan Sensor Storene di Lampu Merah Karya Pelajar Jember

Terkini

Close x