
Tampak hadir dalam acara tersebut Kasubdit Manajemen Keselamatan Direktorat Perhubungan Darat Mohamad Fatawi dan
PLT Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Slamet dan
Kanit Dikyasa Sat Lantas Polres Jember Ipda Agus Yuhdi.K serta undangan lain.
Bupati Jember dr Faida
MMR, santat mengapresiasi hasil
karya Siswa SMA Negri 1 Jember. Ia berharap bahwa
hasil karya siswa di Jember telah yang telah menyabet
juara 1 lomba science tingkat dan Multi Nasional ini, akan bisa bermanfaat bagi masyarakat Jember dan Bangsa
Indonesia.
Sensor yang ditaruh dipersimpangan 3 atau 4 ini akan bekerja dan mengingatkan para pengguna jalan dikala lampu merah menyala, "Bila ada penguna jalan melewati garis
batas, sensor akan berbunyi, ‘Pemberitauhan anda telah melewati batas dan harus
mundur’.
Sebuah karya ini, patut dihargai, karena bisa menyelamatkan pengguna jalan. Untuk itu atas
ikhtiarnya, siswa ini mendapat penghargaan berupa beasiswa untuk jenjang Pendidikan lebih tinggi. “Kita akan coba di beberapa titik, bila efektif tidak menutup kemungkinan akan di pasang di seluruh perspangan”, janjinya.
Hal senada disampaikan Kasubdit
Manajemen Keselamatan Direktorat Perhubungan Darat, Mohamad Fatawi menurutnya pemasangan alat ini disejumlah
titik lokasi Nasional, masih perlu untuk
dikaji (Sempurnakan), namun yang terpenting alat ini untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam berlalu
lintas.
Inisiator storene "Stop
Before The Line", Firman Syauqi Maulana Habaib Sulthon yang memenangkan
tingkat Nasional dan di Australia ini menyampaikan idi ini muncul karena banyak pengendara menganggap sepele adanya garis line, untuk berhenti nya Sepeda
Motor dengan Sebra croos penyebrangan pejalan kaki.
"Jadi alat ini
untuk mengingatkan bagi pengendara garis batas daerah berhenti sepeda motor dan
daerah garis pejalan kaki, alat ini sebagai mengingatkan agar tidak mengganggu
pejalan kaki yang akan menggunakan sebra cros." jelas putra ke 1 dari
pasangan Syamsul Al Arif dan Ika Damayanti.
Hasil karya yang
dibantu oleh Dishud dan Teknisi Unej ini mengalami tiga kali percoba'an, dan
sudah mengikuti dua even yaitu di Kementrian Perhubungan juara satu dan kedua, ajang serupa di
Science Your Future Competition oleh Australian Trade and Invesment Commision, dapat medali emas dari 98 competitor.
"Untuk alat ini
menghabiskan dengan biaya untuk satu ruas jalan hanya tiga juta rupiah,
sedangkan untuk tiga ruas jalan sekitar sebelas jutaan."
urai Firman Syauqi Maulana Habaib Sulthon Perumahan Gunung Batu
Blok AA15 Sumbersari Jember