Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dinas Pariwisata Pemkab Situbondo
Jawa Timur menepis Kabar penutupan Destinasi Wisata Desa
Kebangsaan di Desa Wongsorejo Kecamatan
Banyuputih.
Paslnya
suksesnya program ini tidak bisa dilakukan oleh Dinas
Pariwisata saja, tetapi dinas-dinas terkait juga harus ambil bagian, seperti
perbaikan sarana dan prasarana jalan menuju objek
wisata, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, pembangnan hotel dan restoran pihak swasta dan
lain sebagainya .(edo)
Penrnyataan
itu menjawab keresahan warga yang melihat Icon wisata yang diresmikan Bupati Situbondo
H Dadang Wigiarto, 2 Mei 2015 lalu ini tidak terlihat lagi aktifitasnya,
lantaran minim pengunjung, akibatnya tempat wisata yang menghabiskan anggaran
ratusan juta ini dikabarkan akan ditutup,
dan akan dialihfungsikan.
Akibatnya
kabar ditutupnya dan rencana alih fungsi musium yang menggambarkan Bheneka
Tunggal Ika itu dapat reaksi berbagai fihak, pasalnya bertolak belakang dengan Pemkab
Situbondo yang sedang gencar-gencarnya membangun distinasi wisata menyambut
tahun kunjungan wisata tahun 2019.
Perlu
di ketahui bahwa Desa Wisata Kebangsaan yang terletak di wilayah Taman Baluran Desa
Wonorejo Kecamatan Asembagus ini adalah salah satu desa yang memiliki berbagai
suku budaya dan agama, sehingga tingkat kerukunan masyarakatnya pun sangat
erat.
“Destinasi wisata desa kebangsaan itu adalah sebagai suport untuk wisata
taman nasional Baluran jadi sangat tidak
mungkin Distinasi wisata itu akan
ditutup”. Demikian kata Kepala Dinas Pariwisata Situbondo Sofwan Hadi menepis
kabar penutupan Distinasi
Wisata itu.
Bahkan
Pemkab Situbondo, akan terus mengembangkan destinasi ini,
pasalnya keberadaan kampung ini merupakan aset penting yang harus dilestarikan. "Gak mungkinlah mas
ditutup, kan Dintinasi
itu sudah dinobatkan sebagai
ikon Situbondo," katanya menyakinkan kepada media ini, Minggu (30/9/2018).
Selanjutnya,
katanya, tinggal tugas kita melakukan kegiatan -kegiatan
positif di tempat wisata desa kebangsaan ini dengan
mengatur strategis dan menata secara managemen yang lebih baik lagi agar menjadi lebih diminati. “Tapi tidak dengan menjadi kompetiter," jelasnya.
Berdasarkan
kondisi geografi dan topografi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo terus
menggali dan mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki daerah. Pemkab
Situbondo sedang merancang melaksanakan program Situbondo Tahun Kunjungan
Wisata 2019.
Lebih jauh
Sofwan, Optimis program
Situbondo Tahun Kunjungan Wisata 2019 berjalan sesuai harapan. Pasalnya Situbondo diuntungkan dengan kondisi
geografinya yang dekat dengan tiga tujuan wisata internasional, Gunung Bromo di
Probolinggo, Kawah Ijen di Banyuwangi, dan Taman Nasional Baluran di Situbondo
sendiri.
Tinggal
dibuatkan paket wisatanya saja, katanya, karena Baluran akan tetap menjadi tujuan favorit karena memang
pesonanya lengkap, mulai hewan liar, hutan, savana, gunung, sampai laut. Dari
data, hingga akhir tahun lalu pengunjungnya sudah lebih dari 100 ribu orang.
"Upaya
persiapan itu sudah dipersiapkan mulai tahun 2018. Secara
garis besar ada dua hal yang akan disiapkan, SDM serta
sarana dan prasarana dsn tentu, seluruh organisasi
perangkat daerah (OPD) harus mendukung dan saling menopang. Ini sangat kami
tekankan," harapnya.