
Menurut Wabup pembangunan
infrastruktur masih jadi prioritas Pemkab Jember, guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas barang dan
jasa agar dapat meningkatkan perekonomian daerah tanpa
meninggalkan sektor-sektor prioritas lainnya," kata Kiai Muqit dirapat paripurna DPRD Jember.
Tentang pendapat kurang
berfungsinya resi gudang, bahwa sejak
beroperasi 2014 lalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. “Sampai saat ini telah diterbitkan 11 resi dengan komoditas
224,33 ton dengan nilai Rp. 1,33 milyar, jumlah itu memang
relatif kecil, mengingat saat panen raya, harga cenderung stabil”, jelasnya.
Terkait pembangunan jalan
dan jembatan, juga sudah dilaksanakan sesuai waktu pelaksanaan serta
melihat tingkat kesulitan pembangunannya. "Sementara untuk pembangunan di kawasan pinggiran sudah
diperhatikan sesuai usulan masyarakat melalui Musrenbang dan skala prioritas
serta kemampuan APBD," ujarnya.
Untuk masih tingginya angka buta
aksara, kata
Pengasuh Ponpes Al Falah Silo ini menjadi
perhatian dan prioritas Pemerintah Kabupaten Jember. Percepatan
pengentasan buta aksara dilaksanakan program gerakan keaksaraan terpadu yang
melibatkan seluruh unsur, potensi, dan komponen masyarakat.
“Oleh karena itu, dilaksanakan
program peningkatan budaya baca masyarakat dengan membentuk taman bacaan
masyarakat, melalui partisipasi lintas
sektor melalui kegiatan gugur gunung dan gropyokan yang melibatkan
mahasiswa, sukarelawan, dan masyarakat.
Sementara menanggapi lambannya layanan adminduk di Dispendukcapil,
Lanjut Wabup Pemkab telah membuat gerakan percepatan layanan. “Pemkab membuat Gerakan
Indonesia Sadar Adminduk (GISA), yaitu layanan cetak
langsung dan dokumen dapat diterima pada saat itu juga”, jelasnya.