Jember,
MAJALAH-GEMPUR.Com.
Bupati Jember bersama warga Kecamatan Ambulu Selasa (30/10/2018) siang berbagi
kebahagian dengan para korban gempa-tsunami di Palu, Sigi, Donggala Sulawesi
Tengah.
Sembari
membagikan bantuan berupa uang dan sembako, Faida memberikan pelukan empati. Rasa
haru dirasakan oleh penerima bantuan. Mereka tampak mengusap air mata. Air mata
mereka meleleh, di tempat mereka duduk dan saat dalam pelukan Bupati Faida.
(eros).
Berbagi bahagia itu diwujudkan pemberian
bantuan kepada para korban asal Kecamatan Ambulu pada peristiwa Jum’at 28
September 2018 lalu. “Spontanitas dana terkumpul Rp 56 juta 300 ribu, uang itu disalurkan
kepada 85 jiwa 27 kepala keluarga,” jelas Camat Ambulu Sutarman di Masjid
Baitul Muttaqin.
Nursalim, perdagang cilok di Donggala, mengaku,
tergulung ombak beberapa puluh menit, hingga tulang rusuk sakit dan
pendengarannya melemah. Ia telah
mendapat perawatan di Jember berkat upaya masyarakat dan Muspika Ambulu.
Setelah mendapat perawatan di RSD Soebandi, Nursalim mengaku sudah lebih baik.
Sementara Korban lain mengaku masih trauma
jika mendengar suara gemuruh. “Mudah-mudahan dengan pertemuan ini, yang
dihadiri Bupati, dapat mengobati para korban. Dan, semua harus punya semangat,
punya keyakinan yang kuat, dan diberi kesehatan dan rezeki yang lebih baik,”
tutur Sutarman.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR mengungkapkan
rasa bangganya atas kepedulian para kiai, ulama, kepala desa, anggotan dewan, dan
masyarakat. “Melayani orang yang kena musibah lebih penting dari lainnya. Juga
acara ini di masjid, mengingatkan kita semua itu karena kekuatan dari Allah
SWT,” tuturnya.
Menurut Faida hal ini perlu disyukuri, karena masih
diberi izin selamat oleh Allah SWT, sehingga masih diberi kesempatan untuk
menata dan memulai hidup baru di Jember. "Bapak ibu tidak sendiri, bersama
kami semua keluarga di jember, tidak boleh ada korban Palu disini balik ke
Jember masih susah,” ujarnya.
Kepada Muspika Ambulu, bupati berterima kasih
karena selalu memperbarui data dan menyampaikan lewat WA ke bupati. Data itu
penting, karena pelayanan yang diberikan akan cepat. Korban pun dapat cepat
bisa bekerja lagi maupun sekolah lagi dengan data kependudukan baru.
Dari data kependudukan terdapat 27 kepala
keluarga dengan 85 anggota keluarga. Dokumen adminduk mereka ada yang sudah
jadi. Ada pula yang datanya masih di
Palu. Dispenduk yang akan menarik data di Palu, agar bapak ibu bisa langsung
menjadi warga, ber-ktp Jember tanpa mengurus langsung ke Palu.
Ada 3 orang yang masih menjadi warga Donggala,
dan sisanya warga Palu. Data adminduk mereka ini masih diurus untuk satu hingga
dua hari kedepan. Sebagian sudah menerima KTP, KK, dan akte kelahiran. “Mudah-mudahan
ini dapat memperlancar ikhtiar semuanya,” harapnya.
Bagi anak anak, harus bisa langsung sekolah
lagi. Biaya ditanggung pemerintah Kabupaten Jember. Yang kuliah mendapatkan
beasiswa Pemerintah Kabupaten Jember, meliputi Uang Kuliah Tunggal dan biaya
hidup. Semua anggota keluarga mendapatkan BPJS KIS yang dibiayai Pemerintah
Kabupaten Jember setiap bulannya.
Bupati juga meminta kades dan camat untuk
mendata korban yang kehilangan pekerjaan. Pemkab Jember akan membantu modal.
Jika penjual makanan dibantu peralatannya seperti rombong . Tani dibantu
pemodalan awal bibit sayur dan lainnya.
"Semoga bapak - ibu bisa melewati fase
kesusahan ini, lahir kekuatan iman dan kesabarannya, lebih tangguh mengarungi
kehidupan, “Kelak menjadi orang lebih peduli dan berguna bagi keluarga, nusa,
dan bangsa. Kita yakin, dengan keimanan iman yang tinggi, semangat yang tinggi,
akan pulih dan bangkit," sarannya.