
Hal ini terlihat dari
capaian keberhasilan PT Bumi Suksesindo (BSI) dalam menerapkan sistem kerja
yang aman bagi para pekerjanya. Bahkan tahun ini, PT BSI berhasil mencatatkan
10 juta jam kerja tanpa kehilanganjam kerja akibat kecelakaan (non-lost time
injury-LTI).
Hal ini merupakan prestasi
yang luar biasa. Jenis pekerjaan pertambangan yang memiliki tingkat resiko
kecelakaan sangat tinggi, ternyata bisa bekerja tanpa kehilangan jam kerja hingga 10 juta jam kerja. Sementara
penggunaa alat alat berat, bahan
berbahaya, dan lokasi kerja yang ekstrim tentu berpotensi menimbulkan
kecelakaan hingga kehilangan jam kerja.
Capaian ini sendiri,
sebagaimana dikatakan Boyke Abidin selaku direktur PT BSI, tidak lah datang
begitu saja. Tetapi semua itu melalui usaha yang keras dan komitment yang
tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan semua pihak yang
terlibat dalam operasi tujuh bukit. "Ini prestasi semua pihak yang
terlibat dalam operasi Tujuh Bukit. Selain kerja keras juga berkomitmen
terhadap K3," lontar Boyke, saat
launching 10 jam kerja tanpa kecelakaan, Senin, (22/10/2018).
Sementara untuk memastikan
semua pihak yang terlibat dalam Operasi Tujuh Bukit, selain komitmen K3, juga
diterapkan perangkat kerja yang aman. Diantaranya ada OK-KAN, Tahan, Takon 7,
JSEA dan golden rules. "Keberadaan perangkat ini untuk memastikan setiap
pekerja agar memahami pekerjaannya sendiri dengan baik. Sekaligus yang
bersangkutan bisa memahami serta bisa mengantisipasi bahaya yang mungkin
muncul," paparnya lagi.
Selain menerapkan komitmen
K3, tambah Boyke, perusahaan juga mengutamakan pekerjanya. Hal ini sejalan
dengan visi perusahaan induknya, PT Merdeka Copper Gold (MCG) agar menjadi
perusahaan nasional yang berskala internasional. "Prioritas kami adalah
kesejahteraan pekerja. Karena berkat mereka ini lah kelak perusahaan ini akan
berubah jadi berskala internasional," tandas Boyke. (kim).