
Kegiatan ini untuk memastikan
kalau kasus
stunting tidak ada. Kedatangan mereka disambut oleh
ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Arjasa Elilusiawati Herwan beserta
Anggotanya dan ketua Bhayangkari Ranting Arjasa Faiko Eko Basuki beserta
Anggotanya.
“Dari 29 ribu kasus stunting yang tersebar di 10 Desa, Kecamatan Arjasa tidak masuk dalam data pusat terkait kasus bayi stunting. Demikian kata Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Kabupaten
Jember, Fatonah bahwa kasus stunting di Kabupaten Jember Kamis (6/12/2018).
Meski demikian menurutnya sebelum
terjadi
kasus anak stunting gizi, ada dua program yang menjadi perhatian pemkab
Jember, yaitu memlalui dua program pencegahannya yang dikenal dengan 1000 hari pertama kehidupan, mulai hamil
sampai anak berumur 2 tahun.
Nantinya dirinya akan melihat rumah-rumah sehat yang sudah dianggap
sudah memenuhi persyaratan seperti tersedianya air bersih. "Semisal ada jamban yang sehat, pembuangan air
limbah, dan tempat sampah, yang merupakan syarat minimal rumah sehat." sambungnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Arjasa Elilusiawati Herwan menyampaikan rasa syukurnya wilayhnya
tidak masuk, Elilusiawati
masyarakat memulai hidup sehat dan sadar dengan keluarga berencana. "Alhamdulillah di Arjasa sampai saat ini tidak ditemukan anak stunting dan semoga seterusnya," harapnya.
Sementara Bhayangkari
Cabang Arjasa Faiko Eko Basuki mengaku akan terus memantau bersama ibu - ibu Bhayangkari, PKK, Persid."Kita
mempunyai tujuan untuk menomer satukan kepentingan umum dan masyarakat diatas
kepentingan kita pribadi," katanya.
Bayi stunting adalah bayi
yang mengalami masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia
dua tahun.
Selain pertumbuhan
terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal,
yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar kurang, serta prestasi sekolah buruk. Data Dinas Kesehatan Pemkab Jember 2017 menyebutkan kondisi bayi stunting, mencapai 29 ribu anak.
Ada 10 desa prioritas yang kini
dilakukan pencegahan stunting melalui pengobatan kecacingan, yaitu, Desa Ngampelrejo, Jombang, Desa Purwoasri, Gumukmas, Desa Glagahwero, Panti, Desa Cangkring, Jenggawah, Desa Tempurejo, Desa Jelbuk,
Desa Patempuran, dan Desa Gambiran Kecamatan Kalisat.