Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Perhelatan Jember Fashion Carnaval (JFC) jadi
tingkatnya kunjungan wisatawan baik domistik maupun wisatawanan, tahun ini
diperkirakan mengalami peningkatan.
Bahkan, pada setiap even
JFC, sejumlah hotel di kuwalahan menampung turis-turis yang datang ke kota
suwar-suwir ini. Demikian disampiakan
Wakil Bupati (Wabup) Jember Drs KH Abdul
Muqit Arief saat peluncuran JFC 2019 di Gedung Sapta Pesona Balairung
Kementerian Pariwisata, Rabu, (26/2/2019).
Akibatnya para turis yang
datang itu, rela mencari penginapan di sejumlah hotel yang berada di Kabupaten sekitar
Jember seperti di Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang, bahkan
menurut KH Muqit, rumah warga pun menjadi sasaran hunian.
Fenomena rumah warga yang
menjadi tempat tinggal turis ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah, agar warga
mengerti pelayanan untuk turis. Rumah
warga yang ditempati para turis itu swadaya masyarakat, dengan tarif dari warga
sendiri serta rumah warga secara dadakan menjadi homestay.
Pemerintah melalui Dinas
Kesehatan dan Dinas Pariwisata memberikan pelatihan kepada masyarakat yang
rumahnya akan dijadikan homestay. "Turis yang menginap biasanya menyewa
homestay sepanjang pelaksanaan JFC. Turis juga berkeliling wisata Jember,"
jelasnya
Untuk itu Wabup KH Miqit
Arif berharap kepada para investor yang bergerak dibidang perhotelan agar
menanamkan investasinya. "Kami sangat berharap, investor yang bergerak di
bidang perhotelan melirik Jember untuk melengkapi fasilitas di Jember,"
ujarnya.
Para turis mancanegara
yang datang diantaranya berasal dari
Asia, Amerika, dan Eropa. “Disamping JFC, Jember juga memiliki
even internasional lainnya, yaitu Jember Marching Competion (JMC) dengan
peserta dari berbagai kota dan Manca negara”, lanjutnya.
Selain tingkat hunian
hotel meningkat, geliat ekonomi selama JFC juga sangat terasa. Pedagang dan
penyedia akomodasi, serta pengusaha kuliner merasakan peningkatan itu. Mengenai
resto dan tempat makan, di Jember cukup memadai, karena banyak wisata kuliner
di Jember.
Mahakarya spektakuler
karya anak bangsa putra Jember yang sebelumnya hanya dibantu dari biaya Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) sekarang diampu oleh Kementerian Republik Indonesia, “Kami
yakin pagelaran tahun ini akan semakin
besar gaungnya” pungkasnya. (eros).