Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Jember membantah tuduhan mengirim video
mesum kepada seorang wanita.
Namun demikian katanya, sebagai warga yang taat hukum,
akan mengikuti proses penyelidikan yang dilakukan oleh pipak Polres Jember, dan
juga tidak atau belum memikirkan apakah dirianya akan melakukan tuntutan balik,
terkait dugaan pencemaran nama baik itu. (eros).
Pernyataan tegas itu disampaikan menanggapi,
aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Darsono dan kawan-kawan di depan Kantor PDAM
Jember pada 14 Maret 2019 lalu usai acara
Istighotsah bertajuk "Pasang Gratis 4000 sambungan air” di kantor PDAM di
Jalan Trunojoyo Kaliwates Jember.
Aksi itu sebagai bentuk protes dan
sindiran terhadap Dirut PDAM Jember Ady Setyawan yang diduga melakukan
pelanggaran Undang-Undang ITE, dengan mengirimkan konten video porno (mesum)
kepada salah seorang perempuan berinisial DI.
Menurut Dirut PDAM Adi bahwa
aksi itu kurang mengindahkan aspek kesopanan, sebagaimana diatur dalam
peraturan penyampaian pendapat dimuka umum. Berkaitan substansi permasalahannya,
juga melanggar azas praduga tidak bersalah, karena sudah diadukan ke Polres
Jember dan telah dimulai proses penyelidikan.
“Sehingga tuduhan atau ungkapan dimuka umum itu melanggar
prinsip praduga tidak bersalah, serta melanggar prinsip-prinsip kesopanan dan
tata cara aturan menyampaikan pendapat”, Demikian ditegaskan Dirut PDAM Jember Adi Setyawan mengawali
tanggapannya, Senin (18/3/2019).
Untuk itu dengan tegas Adi
menolak yang disampaikan Darsono saat aksi, dan beredarnya selebaran saat
pengaduan ke Polres, yang menuduhnya melakukan pengiriman konten dokumen video
asusila kepada seorang wanita dalam percakapan whatsapp. Meski demikan ia belum
berani menindak lanjuti, karena dalam selebaran itu belum ditanda tangani Darsono
dan tidak mencantumkan domisilinya.
Namun Adi tidak menampik pernah
melakukan Catinng. Hal itu dilakukan lantaran dirinya menerima informasi dari stafnya,
bahwa tante B, yang berinisial R, memiliki hubungan khusus dengan wanita BI
(Staff Dispendik Jember) “Lantaran R keluarga besar PDAM dan sudah berumah
tangga, sudah menjadi kewajiban saya, untuk mencari informasi lebih lanjut
kebenarannya”, jelasnya.
Menurutnya Ia mengatakan
kepada B, bahwa dirinya tidak bisa menindak lanjuti secara prosedur dalam PDAM
karena tidak ada pengaduan langsung dari keluarga R atau DI kepada PDAM. Setelah dicari informasi, lalu dirinya diberikan
nomer HP yang menurut B itu nomer whatsapp DI, dan sudah mendapat izin dari DI
memberikan kepada dirinya.
“Dari nomer itu, karena
niat saya memberikan informasi kejelasan, maka nomer itu saya save, lalu saya
berasumsi, tidak yakin apa akun itu DI. lalu saya bicarakan dengan ajudan saya
dan dengan teman saya. Bahwa informasi B milik DI, tetapi saya tidak yakin dan
perlu memvalidasi dan verifikasi. Lalu timbulllah percakapan dan keinginan
untuk kenalan”, katanya.
Dari percakapan itu, dia
mengaku dirinya DI. “Karena saya tidak yakin dengan profilnya (bergambar bunga),
maka banyak sekali chatingan yang diberikan itu dengan nada gurau atau bersifat
rancu, tetapi, saya nyatakan tidak ada konten video apapun, yang saya berikan
kepada akun tersebut”, tegasnya.
Agar masalah ini tidak
berlalut-larut, bahkan dirinya sudah bertemu dengan mereka dengan ddisaksikan
oleh staffnya, bahkan sudah dianggap tidak ada masalah lagi, dan masalah
dinyatakan sudah Clear, tetapi kok masih ada pihak lain yang melaporkan, ada
hubungan apa saudara Sudarsono dengan mereka, kenapa cattingan itu bisa keluar”
tanyanya.