Translate

Iklan

Iklan

Kesaksian Ketua RT Atas Kondisi Lansia Tunanetra Penerima RTLH TMMD Jember

3/11/19, 20:53 WIB Last Updated 2019-03-16T04:23:01Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kesaksian Ketua RT Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, Jember, Bu Siri, atas kondisi keluarga Mbok Tipa, Lansia Tuna Netra Penerima RTLH TMMD Jember.

Wanita Tuna Netra yang rumhanya dibedah  Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang ke 104 Dandim 0824 Jember. "Sebelum rumahnya Mbok Tipa mendapat bantuan bedah rumah, tempat tidur dan masaknya bercampur menjadi satu," ungkapnya, Senin (11/3/2019).

Rumahnya separuh tembok dan sisanya gedek. Jika hujan, atapnya bocor, Pekerjaan keseharian suaminya buruh serabutan. “Kadang kesawah dan disuruh bersih-bersih rumah. "Jika Pak Jalan diberi nasi oleh tetangga dibawa pulang untuk dimakan berdua bersama Bu Tipa,"ujarnya.

Pasangan Suami-Istri (Pasutri) Pak Jalan dan Bu Tipa ini dikaruniai tiga anak. “Anak pertama Halima, meninggal dunia sejak lama, anak kedua Tallib, kerja di Sumatra lalu pindah ke Bali dan sedangan yang ketiga Misla tinggal di Banyuangi, keduanya anaknya tidak pernah pulang.

Ia nyuci sendiri bajunya yang kotor, walau berjalan pakai tongkat. "Bu Tipa mengalimi Tuna Netra sekitar 10 tahun lalu, awalnya matanya rabun,  Sari menjelskan, jika Bu Tipa dan Pa Jalan sakit biasanya yang merawat adalah tetangganya dan tetangga terdekatnya.

Salah satu warga penerima program bedah rumah, mbah Tipa (76) Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe ini mengaku kangen kepada anak-anaknya. Hal itu diungkapkan saat di datangi Dandim 0824, Letkol INF Arif Munawar saat survei perkembangan rumahnya yang sedang diperbaiki beberapa lalu.

Diketahui, mbah Tipa mempunyai 3 orang anak, yang berada jauh darinya, mereka tidak bisa menemani sang ibu  di hari-hari tuanya kini. "Saya punya 3 orang anak, satu meninggal, satu kerja ke Bali, satu lagi kerja ke Sumatera yang tidak pernah pulang," ungkap Mbok Tipa dirumahnya, Senin (11/2/19).

Menurut mbah yang kesehariannya menjadi tukang pijat panggilan ini, dirinya hanya hidup berdua dengan sang suami yang juga sudah tidak sanggup bekerja lagi. "Saya hanya berdua dengan kakeknya, dia udah tidak kerja, sudah  tidak kuat," akunya.

Saat ditanya prihal anaknya yang masih hidup, dirinya mengaku pengen ketemu.  "Kalau yang kerja ke Bali karang tiap tahun pulang, tapi kalau yang kerja ke Sumatera tidak pernah pulang. Ya saya kangen, pengen mereka disini aja,  tapi mereka tidak mau, akunya. (eros).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kesaksian Ketua RT Atas Kondisi Lansia Tunanetra Penerima RTLH TMMD Jember

Terkini

Close x