
Di acara bertema
“Fantashion – Fantasy Meets Fashion” yang digelar sejak Senin, (2/9/2019) hingga
Minggu, (6/9/2019) di Atrium utama Lippo Plaza, lantai dasar ini, Istri Bupati yang
juga disapa Yuni Rahman Hidayat Syah ini akan tampilkan karyanya dalam tiga
tema yaitu casual, formal dan addressini.
“Pada JFS di Lippo Mall kali
ini Kita akan menampilkan 10 look, sebelumnya
saya juga mengikuti event-event di Surabaya, ini adalah salah-satu jalan
kami untuk bisa menuju ke Jakarta Fashion Week maupun Indonesia Fashion Week”,
katanya usai diskusi di Lippo Mall Jember, Sabtu (7/9/2019) sore .
Menurutnya
keikutsertaannya di JFS ini guna mengenalkan
Kabupaten Nganjuk melalui batiknya dan juga mengangkat para pembatiknya. “Ini
sesuai arahan Tri Cipta Bakti bapak Bupati yaitu, perbaikan Infrastruktur
pembangunan, Sumber Daya Manusia yang unggul dan ekonomi kerakyatan mandiri.
“Jadi kita berperan dua poin
itu, yaitu Sumber Daya Manusia dan ekonomi Kerakyatan yang Mandiri, salah
satunya melalui batik, kita angkat pembatik agar lebih kreatif di dunia fashion,
supaya cepat masyarakat di luar bisa mengenal apa itu batik Nganjuk dan juga
apa ciri khas dari batik Nganjuk itu”, jelasnya.
Lembih lanjut Yuni
memnjelaskan bahwa banyak motif batik nganjuk, sekitar 30 an, tetapi yang kita seriusi
masih 10, karena tidak semuanya kita bisa, selain ada Jayastamba, kita ambil dari sejarah,
juga ada Studo, Roro kuning, berambang, nasi becek dan masih banyak lagi.
Sebagai ketua Dewan
Kerajinan Nasional Kerajinan Daerah (Dekranasda) dirinya berkeinginan bisa membantu
program Bupati, yaitu menciptakan sumber
daya manusia pembatik handal, supaya nanti Nganjuk itu lebih dikenal walaupun
tidak bisa lewat pariwisatanya, kita kenalkan batiknya.
Yuni mengapresiasi JFS
ini, dirinya ada even yang lebih besar yaitu Jember Fashion week. “Itu yang kita
tunggu dan pasti kami ikuti, termasuk even-even lain di Jawa Timur, karena
untuk bisa mengikuti event yang lebih tinggi kita memang harus mengikuti
beberapa even di luar daerah”, jelasnya.
Saat ditanya berapa
disigner yang sudah digandeng", sebenarnya banyak, tapi untuk sementara
ini baru satu yaitu QMR, dari Malang, tidak menututup kemungkinan nanti kita
akan menggandeng disigner-disigner lain, membantu mengangkat batik nganjuk dan mendesain,
karena kita sudah memiliki brand Yuni Sophia.
Kepala Perindustrian dan
perdagangan Nganjuk, Heni Rochtanti menyampaikan bahwa Tugasnya melatih imbrio
yang ada di masyarakat untuk ditingkatkan kualitas prodak maupun kuantitas prodaknya
melalui pelatihan-pelatihan, hingga
mempromosikannya”, jelasnya.
Sedangkan untuk motif batik yang dipatenkan, Jayastamba,
yang belum Nyawiji, ini petunjuk bapak bupati untuk menuju pembangunan yang berprestasi
dan bermartabat itu perlu menyamakan persepsi 7 orang bergandengan untuk
mencapai tujuan, kalau pitu itu mendapat pitulungan.