
Menurut pendiri gerai batik bermotif andalan tembakau di Jalan MT.
Haryono No. 136, Wirolegi kecamatan Sumbersari yang berkiprah sejak 10 Juni
2015 lalu ini bahwa saat ini memang sudah banyak perkembangan batik di kota
Jember Fashion Carnaval ini.
“Kami sangat mengapresiasi kepada semua fihak yang sudah
mengakomodir dan memberi kesempatan untuk mempunyai eksistensi sama, event ini tentunya
akan menambah rasa percaya diri teman-teman UKM batik lokal yang baru mulai,”
kata wanita yang menggeluti bidang fashion designer batik sejak tahun 2015 lalu kepada
media ini, Selasa (19/11/2019).
Lebih lanjut Mbak Indhi, biasa ia disapa, berharap sebagai pengrajin
di bidang Ekonomi Kreatif di Usaha Kecil Menengah (UKM), tentunya masih perlu penyetaraan-penyerataan
yang harus dilakukan, diantaranya harus mempunyai sisi kreatif yang lebih dibanding
kabupaten lain dan yang tidak kalah pentingnya adalah suprort dari Pemerintah Daerah.
Untuk itu Indhi berharap Kepada masyarakat Jember agar bisa menghargai
karya batik lokal dengan memakai batik
Jember dengan model yang lebih keren simple, baik dipakai sehari-hari atau ketika
berada keluar Jember “Kita harus bangga menggunakan batik motif lokal, supaya
Jember sendiri lebih dikenal oleh masyarakat di luar Kabupaten”, harapnya.
Even ini digelar selama seminggu, mulai Senin hingga Minggu (18 –
24 November 2019) Lippo Plaza Gandeng DIG photowork dan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Pemkab Jember di Atrium Lippo Plaza Jember. Disamping memperingati Hari Batik Nasional, 2 Oktober juga
untuk menangangkat ekonomi kerakyatan, khususnya para pengrajin Batik Lokal
Jember dan daeah Tapalkuda.
Beragam kegiatan deselenggarakan untuk kemeriahan festival,
diantaranya kompetisi menyanyi Jember Singing Star (JJS), Pemilihan Gus dan
Ning Cilik Kabupaten Jember 2019, Show Selasa Berkebaya, Show Kamis Nusantara
serta dipuncak acara hari Minggu, 24 November 2019, yaitu peragaan busana trunk show oleh 13 designer
dari kota Jember dan sekitarnya