
Kegiatan ini berangkat dari keinginan bersama guna memajukan
industri batik rumahan, di Jember dan di kawasan Pandalungan, daeah Tapalkuda (Jember,
Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang), disamping untuk memasyarakatkan pemakaian
batik dalam keseharian, agar prodak pengrajin Batik diwilayah itu semakin
dikenal dan dicintai oleh rakyat Indonesia.
“Ide acara ini gelar, berkat banyaknya masukan, para pengrajin
batik yang ingin industri rumahannya ini diangkat. Ketika kami berkunjung ke para
pengrajin, rata-rata mengeluhkan itu, karena selama ini mereka hanya mempruduksi
batik, tetapi tidak memdapatkan promosi yang tepat, sehingga produknya bisa dikenal”,.
Kata Direktur DIG photoworks Amir Sidik,
disela acara pembukaan di Atrium Lippo Plaza Jember, Senin (18/11/2019) malam.
Sebelumnya DIG photowork bersama Lippo Plaza Jember juga
telah menyelenggarakan event Fashion akbar yaitu Jember Fashion Society (JFS) yang merupakan pagelaran
fashion week pertama di Jember pada 2 – 8 Sepetember 2019.
Berbekal pengalamanya itu, maka DIG photowork, bekerjasama
dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Jember dan didukung sepenuhnya
oleh Lippo Plaza, menggelar Festival Batik Pandalungan ini dalam bentuk pameran
batik (exspo) selama 1 minggu.
“Tujuan kami sama yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan terutama
para pengrajin batik tradisional . Kami berharap dengan adanya kegiatan ini
batik yang ada di Jember dan sekitarnya makin terkenal dan makin mendapatkan
tempat dihati masing-masing penikmatnya”, jelasnya.
Salah-satu Pemilik Griya Batik Notohadinegoro, mengapresiasi
digelarnya event Fetival Batik Pandalungan 2019. Menurut pendiri gerai batik bermotif andalan tembakau
ini bahwa saat ini memang sudah banyak perkembangan batik di kota Jember
Fashion Carnaval ini.
“Kami mengapresiasi semua fihak yang telah memberi
kesempatan para pengrajin sehingga punya eksistensi sama, event ini tentunya akan menambah
rasa percaya bagi UKM yang baru mulai,” kata Indhi Nadia Wulandari, wanita yang menggeluti bidang fashion designer batik sejak 2015
lalu ini, kepada media ini Selasa (19/11/2019).
Hal senada disampaikan
Mall Directur Lippo Plaza Jember
Jarenta Sinaga. Menurutnya, event bertema
‘Warna – warni Batik Pandalungan’ selama
1 minggu mulai Senin hingga Minggu (18 – 24 November 2019) ini, bisa jadi trigger
menggeliatkan industri dan fashion batik di Jember.
“Kami berharap kegiatan perdana ini bisa menggeliatkan industri dan fashion batik di
Jember dan sekitarnya, dan bisa menjadi agenda tahunan. Dengan keberagaman warna yang tercipta dari
karya seni batik Pandalungan bisa memberikan warna bahwa perbedaan itu indah”,
harapnya.
Beragam kegiatan deselenggarakan kemeriahan festival,
diantaranya kompetisi menyanyi Jember Singing Star (JJS), Pemilihan Gus dan
Ning Cilik Kabupaten Jember 2019, Show Selasa Berkebaya, Show Kamis Nusantara
serta dipuncak acara hari Minggu, 24 November 2019 akan digelar peragaan busana
trunk show oleh 13 designer dari kota Jember dan sekitarnya
Disamping itu juga ada yang dari Jokjakarta dan Surabaya
diantaranya Fatma Nuril, Gria Batik Notonegora, Batik dan Tenun Rolla, Abata Bayu, Batik
Dugong, Batik Jaya Dwipa, DewiQu, Andar Yusri. La-Zuaros, Anggun Tika, Batik
Sekar Waru, Skill for Future BLK Jember dan Eza Guntur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Anas Ma’ruf mengapresiasi
langkah DIG photoworks dan Lippo Plaza Jember yang menggelar Festival Batik
Pandalungan 2019 ini, menurutnya bahwa memang seperti yang disampaikan pihak
photoworks memang banyak dukungan dan tuntutan agar kita bisa memberdayakan
ekonomi lokal, ekonomi kreatif, yaitu batik Pandalungan.
“Kegiatan ini tentunya harus kita suport bersama, terutama
pemerintah, karena memang sudah menjadi tugasnya untuk mendukung kemajuan
ekomomi kreatif di Kabupaten Jember, jika berbicara ekonomi kreatif disini
cukup lengkap, ada kegiatan intertain, fashion, audio video visual dan segala
macam, ini tentunya bagian dari ekonomi kreatif itu sendiri”, katanya.
Untuk itu Anas menegaskan atas nama Pemkab Jember mengaku
sangat berterima kasih dan mendukung sepenuhnya terselenggaranya event ini. lebih-lebih disini juga digelar event
pemilihan Gus dan Ning Cilik 2019, kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran, bagi putra-putri
kita agar lebih berani dan bisa menampilkan talentanya.
“Karena kita tahu seiring perkembangan ekomomi kreatif,
yang namanya anak pintar tidak hanya pintar pelajaran saja, tetapi juga
ptra-putri kita harus memiliki kelebihan masing-masing, salah-satunya bisa juga
didunia kreatif, baik fashion atau talenta-talenta lainnya yang tentunya
sebagai orang tuan kita harus bisa mengarahkan ke hal-hal yang lebih polsitif”,
harapnya.
Kalau dulu, Lanjut
Anas, orang tua seangkatannya jika menayakan Nak apa Cita-citanya? Akan kita
jawab, ingin jadi Presiden, dokter, Pilot atau
Polisi, beda dengan anak-anak kekinian, Mungkin jawabnya ingin jadi,
model, Designer, Youtuber, Gamers dan
lain sebagainya.
Kanapa demikian, tanyanya? karena memang banyak berubahannya
saat ini, seiring dengan perkembangan
era digital, perkembangan ekonomi kereatif bisa merubah sebuah hal yang mustahil pada saat dulu, menjadi hal yang lumrah. Karena memang
disitulah menghasilkan, dari sisi ekonomi.