
Hadir juga sebagai Narasumber,
disamping Arif Wibowo juga Sunarlan SS, M.Si, yaitu Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Jember (Unej) serta Widarto, SS. (SAA Anggota DPR/MPR
RI). Sosialisasi diikuti 150 peserta yang terdiri dari
Warga dan Perangkat se Kecamatan setempat.
Menurut AW, biasa legislator ini
disapa, sosialisasi empat pilar ini merupakan tugas Negara. Sebagai anggota MPR –DPR RI dirinya mengaku berkewajiban untuk mensosialisasikan dasar negara serta 3 pilar lainnya yaitu UUD
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Tujuannya agar
Pancasila mampu menjadi watak dan perilaku dalam berbangsa dan berkehidupan
sehari-hari. “Saat Orde Baru, Pancasila
disosialisasikan dengan cara indoktrinasi, saat ini dengan cara yang partisipatoris”, kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI asal Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Jember – Lumajang) ini.
Hal itu juga dikuatkan Sunarlan,
SS, M.Si, kata Narlan, Pancasila harus disosialisasikan dengan cara yang peka jaman. Pada
generasi milenial dan generasi Z Pancasila harus disosialisasikan dengan
teknologi informasi dan dikemas secara menarik, sehingga mudah dipahami serta
diaplikasikan.
Hal
senada disampaikan Widarto, SS., menurutnya Pancasila
digali oleh para pendiri bangsa, uatamanya Bung Karno dari Nusantara. Bukan
sesuatu yang turun dari langit. Karenanya Pancasila mencerminkan kondisi
sosionusantara.
“Banyak persoalan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbangsa
dan bernegara yang dapat dicarikan solusinya bersumber dari kearifan bangsa
ini. Dan semua itu telah disari patikan oleh Bung Karno melalui Pancasila”, tututnya.
Sedangkan
untuk maraknya alih fungsi lahan, kata Widarto, Sebenarnya Indonesia
sudah mempunyai UU Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, sayangnya Jember
baru mempunyai Perda RTRW dan belum mempunyai Perda RDTR, sehingga belum
efektif mengantisipasi alih fungsi lahan. (eros).