
Tempat Karantina di Jember Sport Gagrden (JSG) ini disiapkan bagi pasien warga Jember dan sekitarnya
terutama bagi pasien yang masuk kategori Orang Dalam Risiko (ODR) dan Orang
Dalam Pengawasan (ODP) Virus Corona (Canvit-19) yang memang perlu di karantina.
Karena jumlah penduduk Jember besar
dan rumah sakitnya jadi rujukan kabupaten lain maka kita siapkan JSG ini untuk
karantina bagi pasien ODP dan ODR Canvit-19 yang perlu dikarantina. Demikian
disampaikan Bupati dr Faida, MMR usai melihat kondisi JSG bersama Kapolres
Jember, AKBP Aris Supriono, SH, M. Hum, Dandim 0824, Letkol Inf Laode M Nurdin,
dan anggota Komisi D DPRD Jember, Nurhasan, Gembong Konsul Alam, dan dua
anggota lain. Senin (23/3/2020).
Menurut Faida, dirinya sudah berkolaborasi dengan TNI dan Polri. “Kita
perlu Jember ini terbebas dari Covid 19 memilih JSG karena paling memungkinkan
nanti 1 atau 2 hari lagi sudah bisa digunakan dan tempat ini sehari lalu sudah dibersihkan. Nanti ODP dan ODR yang cukup sehat tidak
dirawat di RS tapi di JSG dan kalau sudah negatif nanti dikembalikan lagi ke
keluarganya”, jelasnya.
Hal itu dimaksudkan agar tidak membahayakn orang lain dan mereka yang
di tengah keluarga bisa kekuar-keluar dan kita berharap sudah bisa berpuasa dan
lebaran dengan tenang. Kita ingin
memutus mata rantai penularan. Oleh karenanya perlu mengajak masyarakat
bersama-sama memutus mata rantai ini dengan serius dan Pemkab Jember menyiapkan
JSG ini.
“Kita juga sudah koordinasi dengan gugus Covid 19 Provinsi Jawa Timur untuk tempat
disini bisa mencapai 500 tempat tidur dan disini petugasnya bukan hanya dari
rumah sakit, tetapi juga dari Puskesmas yang sudah overload untuk
tugas-tugasnya”, pungkasnya.
Berdasar data dari Kepala Dinas Kominfo Jember Gatot Triono pada 23 Maret 2020 (jam 13.00 WIB) bahwa Perkembangan Kewaspadaan Coronavirus disease
(COVID-19) di Kabupaten Jember bahea Jumlah
Orang Sehat Dalam Risiko ( ODR ): 348
orang.
Masing-masing terdiri dari KKP
Bandara, Kemenkes RI (karantina Natuna), RS Bina Sehat, PKM Puger, PKM Gladak
Pakem, PKM Rambipuji, PKM Klatakan, PKM Sumbersari, PKM Cakru, PKM Mayang, PKM
Jelbuk, PKM Curahnongko, PKM Sukowono, PKM Wuluhan, PKM Tembokrejo, PKM Arjasa,
PKM Umbulsari, Pkm Kemuningsari dan Pkm Ajung.
Selanjutnya Pkm Pakusari, PKM Tanggul,
Pkm Sabrang, Pkm Rowotengah, Pkm Panti, Dinkes, RSD dr Soebandi, RSD Balung, RS
Kaliwates. Sejumlah 296 orang telah
dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas Puskesmas dengan hasil dalam
kondisi sehat sampai 14 hari pantauan.
Sedangkan untuk Jumlah Orang
Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 69 orang.
21 ODP sudah dipantau dengan hasil SEHAT, 48 ODP dalam pemantauan, 11 masih perawatan di RS, 37 masih dalam pemantauan oleh Puskesmas.
Untuk Jumlah Pasien Dalam
Pengawasan ( PDP) sebanyak 4 orang, 1
orang telah dilakukan pemeriksaan spesimen di Litbangkes Kemenkes RI dengan
hasil : negatif COVID-19. 3 orang isolasi di RSDS, spesimen di kirim
ke Litbangkes Kemenkes RI.
Usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi D DPRD, Selasa (17/3/2020)
lalu, Plt Kadinkes Jember Dyah Kusworini
Indriaswati menjelaskan ada 3 PDP, satu diantaranya negatif, 242 orang masuk ODR,
170 orang diantaranya dinyatakan sehat
setelah menjalani pemantauan selama 14 hari, sisasnya, masih dalam proses
pemeriksaan dan 16 orang dalam daftar ODP.
Namun Dyah merahasiakan identitas maupun asal pasien, termasuk yang
memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (LN) dengan gejala influenza
disamping itu juga mereka yang datang
dari bepergian seperti pergi karena Umrah, mahasiswa, termasuk para wartawan.
Sekretaris Komisi D DPRD, Nur Hasan mendukung langkah Pemkab Jember untuk menjadikan
JSG sebagai pusat karantina warga yang masuk ODP dan ODR, terutama bagi warga yang punya riwayat
perjalanan ke Luar Negeri maupun ke daerah Pendemik Convit-19.