Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Ikan Hiu, Minggu (5/7/2020) ditemukan nelayan terdampar tersangkut jaring di pinggir pantai Dusun Jeni Desa Kepanjen,
Gumukmas, Jember.
Bisa jadi kalau kena jaring berarti ikan itu kondisi
sehat, terlepas itu, tidak boleh dikonsumsi karena ikan hiu tutul memang
dilindungi. “Nanti kalau ada ikan terdampar
dipinggir dan mati harus cepat dikubur,
bekerjasama dengan pengawas dan pokmas”. harapnya. (ereos)
Kabar penemuan Hiu Tutul ini dengan cepat menyebar dari
mulut ke mulut hingga ditengah-tengah masyarakat.Tak ayal, warga disekitar
pantai pun penasaran, mereka berbondong-bondong mendatangi TKP
untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.
Sontak saja, atas Penemuan satwa langka dan dilindungi dengan
bobot 1 ton lebih dan panjang sekitar 6 meter di sebelah barat pantai wisata
Tanjungsari, para nelayan yang mengetahui kondisinya sudah mati, langsung mencincang
untuk dikonsumsi.
Imam Muklas, salah satu anggota BPD Desa Kepanjen
mengatakan, Hiu Tutul atau masyarakat menyebut
Mungsing Tahu ini sebelum masuk
jaring semalam, kemungkinan kondisinya masih hidup, namun saat dievakuasi ke
daratan tadi pagi sudah dalam keadaan mati.
Petugas Teknis Perikanan Kecamatan Gumukmas Imam Syafi'i, melalui telepon seluler mengaku
kaget, lantaran tidak mendapatkan laporan. "Terlepas ikan itu kena jaring atau
terdampar, itu tidak boleh langsung dikonsumsi. Dikhawatirkan ikan itu
terjangkit penyakit dan menular, " jelasnya.
Dia menengarai penyebab Hiu Tutul muncul hingga ke
pinggir pantai, sebenarnya ikan sifatnya bergerombol, mungkin karena mengejar
makanan sampai ke pinggir pantai. "Atau
mungkin karena terjangkit penyakit, sehingga Ikan itu ke pinggir, "
terangnya.