
Beasiswa itu bagian komitmen pemerintah membiayai pendidikan
anak yatim piatu. “Mudah-mudahan ini membesarkan hati anak-anak untuk tetap
semangat melanjutkan pendidikannya,” ujar Bupati Jember, dr Faida, MMR, usai takziah
ke rumah duka kedua korban, Rabu, (29/7/2020).
Diketahui, dua orang penjual masker di depan kantor PDAM di
Jalan Trunojoyo Selasa, 28 Juli 2020 meninggal setelah sebuah mobil Panther
menyeruduk keduanya saat berjualan. Keduanya korban tersebut masing-masing
bernama Ahmad Sholihin dan Mujianto Permadi.
Ahmad Sholihin yang tinggal di Jalan Trunojoyo VI/81
Kelurahan Kepatihan, Kaliwates, mempunyai dua anak berusia 9 tahun dan 2,5
bulan. Sementara Mujianto Permadi di Jalan Melati IV Lingkungan Pattimura, Kelurahan
Jember Kidul, Kaliwates meninggalkan anak berusia 3 tahun dan 5 bulan.
Bupati dan Kepala Jasa Raharja Teguh Afrianto dan Kepala
Unit Lakalantas; Ipda Herry Yuliawan, juga serahkan santunan kematian masing-masing
Rp 50 juta. “Mudah-mudahan meringankan
kesedihan keluarga,” tutur bupati, seraya berharap keluarga korban dapat lebih
tenang dan berbesar hati.
Bupati berdoa kedua almarhun diampuni, diterima amal
ibadahnya dan husnul khotimah, almarhum ini korban terdampak Covid-19, pekerja
yang dirumahkan yang dapat bantuan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) Rp
600 ribu ini tidak tinggal diam dan masih terus mencari kerja.
Pemkab mengapresiasi keduanya, karena berjuang bersama Satgas
melawan Covid-19. “Ini merupakan bagian perjuangan melawan Covid-19 yang perlu diapresiasi,”
tutur bupati yang juga memberikan sertifikat kepada keduanya sebagai pejuang
Covid-19 di Kabupaten Jember.
Sinta, istri dari almarhum Mujianto Permadi, mengaku
tidak merasakan firasat apapun sebelum ditinggal sang suami. “Saya ndak ada
firasat. Setiap hari memang keluar mengantar orderan, tidak ada obrolan
apa-apa,” ujarnya.