Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Bupati Jember, dr. Faida, MMR, memberi tantangan kepada para warga binaan Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember produksi 1.000 masker.
Benni juga ingin menggapai cita-cita melanjutkan
pendidikan hingga perguruan tinggi. Pria ini mendapat remisi 3 bulan. “Alhamdulillah, sudah ada potongan
menjalani hukuman. Masa tahanan lima tahun tiga bulan, dengan kasus narkoba,”
ujarnya. (eros).
“Kita coba memberi tantangan 1.000 masker kepada Warga
Binaan. Kita bantu, supaya produktivitas di lapas ini maskernya bisa berguna
untuk masyarakat,” kata Faida saat menyerahkan remisi hari kemerdekaan Republik
Indonesia ke-75 kepada warga binaan, Rabu (17/8/2020)
Tantangan itu diberikan bupati karena melihat
produktivitas warga binaan perempuan yang bisa menjahit semakin baik. “Tadi
saya lihat produksi masker dari warga binaan sangat baik, namun mesin jahit
yang tersedia hanya satu, maka kami akan coba bantu,” katanya.
Menurut Bupati bahwa Fasilitas di lapas ini banyak
perubahan yang nyata. “Saya juga senang karena perubahannya itu bukan buat
kantornya para pejabat lapas, tetapi bagi pengunjung dan narapidanya,” lanjutnya.
Kapada warga binaan yang mendapat remisi, Faida berpesan
agar remisi tidak hanya dimaknai dengan pemberian hak, tetapi remisi merupakan
apresiasi negara atas pencapaian yang sudah dilakukan warga binaan.
Kepala Lapas Kelas II A, Yandi Suyandi berterima kasih dukungan
Pemkab Jember terutama yang ikut asimilasi. “Mereka bukan penjahat, hanya
tersesat. Masih bisa bertobat dan mengabdi pada masyarakat. Meraka bisa
berkarya, diberi kepercayaan,dan bisa membuktikan,” ujarnya.
Salah satu warga binaan yang mendapat remisi, Benni
Handika, mengaku berjanji akan menjadi insan lebih baik. “Jika sudah bebas dari
sini saya tentunya akan bekerja dan memulai aktivitas yang bermanfaat bagi saya
dan orang lain nantinya,” tuturnya.