Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pemkab Jember Kamis (20/9/2020) salurkan bansos beras kepada 111.211 KPM PKH dari Kemensos produksi Lokal petani di kabupaten Jember.
Peluncuran bantuan sosial (bansos) dilakuan Bupati Jember dr.Hj.Faida MMR di gudang Bulog cabang Jember di desa Pecoro kecamatan Rambipuji ini dihadiri Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) kecamatan Rambipuji dan pejabat Bulog Cabang Jember.
“Saya bangga beras Bantuan Sosial (Bansos) bagi Kelauarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian sosial (Kemensos) ini kwalitas medium produksi Lokal petani Jember “Saya sudah mencoba, beras ini layak di konsumsi." Katatanya.
Menurut Bupati Faida bahwa bansos beras tersebut merupakan bansos tambahan bagi PKM PKH dari pemerintah selama tiga bulan mulai bulan Agustus, September dan bulan Oktober, selain bansos yang di terima PKM PKH di setiap bulannya.
"Pengiriman ke 31 kecamatan ini dilakukan dua kali yakni pada pengiriman bulan Agustus dan September hari ini dan pengiriman kedua akan dilakukan pada bulan Oktober, jadi pada pengiriman pertama ini PKM PKH akan menerima sebanyak 30 kilogram, 15 kali 2." Ujarnya
Untuk memastikan pengiriman sesuai data, Tim Transporter di bantu 357 pendamping PKH dan 31 koordinator kecamatan serta 4 koordinator Kabupaten. "Karena situasi pandemi Covid 19, Kemensos mengajak Tim Transporter mengantarkan ke titik penerima paling terdekat." katanya
Bupati Faida berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat. "Jalankan amanah ini sebaik baiknya, jangan dikurangi, jangan ada yang di manipulasi, sampaikan sesuaikan dengan data by name by addres." Imbuh Bupati perempuan pertama kebupaten Jember ini.
Kepala Cabang Bulog Jember Budi Sultika menjelaskan, bansos beras tambahan ini di salurkan untuk seluruh KPM PKH se kabupaten Jember, bertujuan untuk pemenuhan sebagian kebutuhan pangan masyarakat yang sangat terdampak Covid-19.
Ia pun menyampaikan, bahwa Beras yang dikirim dari gudang bulog Jember adalah beras Medium serta mekanisme pengirimannya juga melalui mekanisme pengawasan dan penyeseleksian yang ketat dan berlapis.
“Agar beras sampai di penerima benar benar dalam kondisi bagus. Tim Transporter diminta memeriksa kondisi beras sebelum dikirim. “Masih ada tim monitoring Dinsos dan PKH, memang itu mekanisme pengawasan dan monotoring yang kita lakukan," pungkasnya. (yond).