
Kegiatan yang akan digelar secara daring dan luring ini
diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat atas penampilan Even spektakuler
Jember Fashion Carnaval (JFC) yang biasa digelar pada setiap tahun pada bulan Agustus
yang saat ini ditiadakan landaran pandemi covid-19.
“Ini karnaval anak-anak pertama di tingkat dunia. Harus
kita dukung, agar menjadi kegiatan yang berjalan sesuai yang direncanakan,”
kata Bupati Jember, dr. Faida, MMR., usai menerima kunjungan manajemen JFC di
Pendapa Wahyawibawagraha, Senin, (7/92020) lalu.
Menruut Faida, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Jember
mendukug penuh karnaval dengan misi perdamaian yang diperagakan para pesohor (talent) ini. Dukungan itu bentuk
apreasiasi terhadap kreatifitas para seniman agar bisa mengekspresikan diri di
tengah pandemi Covid-19.
Sejumlah produk kreatif dari para pelaku usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) juga ditampilkan. “Langkah itu untuk mengenalkan
1.000 produk UMKM ke kancah nasional. “Menjadi bagian dari program 1.000 UMKM
go nasional,” terang bupati.
Hal senada disampaikan Presiden JFC, Budi Setiawan, menurutnya
WKC 2020 sebagai kegiatan pertama di dunia, dengan keikutsertaan pesohor dari
lima benua. “Melibatkan perwakilan anak-anak dari lima benua, yang akan
diselenggarakan secara virtual dan luring,” terang Budi.
Masing-masing perwakilan benua akan menyelenggarakan
secara langsung secara bergantian. Setiap penyelenggaraan disiarkan ke seluruh
negara peserta. “Puncaknya akan diselenggarakan di Jember sebagai penyelenggara
utama WKC 2020,” imbuhnya.
WKC digelar akhir November berkostum nusantara dan
takeline we are all one. Pertunjukan luring,
digelar terbatas sekitar 50 anak. Momen itu pun disiarkan untuk menyapa peserta
dari negara lainnya. “Akan digelar di Kota Cinema Mall, area yang bisa dibatasi
kehadirannya,” jelasnya.