Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Guna meningkatkan Kwalitas ilmu kejurnalisan, Puluhan insan pers dari Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember Senin (21/9/2020) menggelar Upgrading.
"Jurnalis harus banyak baca dan tidak malas belajar, untuk meminimalisir kekeliruan penulisan kalimat dalam berita. Seperti mbuka kamus KBBI," jelas Plt Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jember Mahrus Sholih saat memberi materi di ballroom hotel meotel Jember.
Pasalnya ilmu jurnalistik itu, kata Mahrus, dinamis, selalu berkembang, sehingga jurnalis harus selalu mengupgrade pengetahuannya seperti kata atau kalimat tanda baca dan sebagainya. "Menulis itu bukan dari akhir untuk membaca, justru menulis menjadi awal untuk membaca." katanya
Kesalahan dalam penulisan berita itu, wajar, namun harus dijadikan pelajaran, jangan sampai kesalahan serupa kembali terulang. “Penulisan boleh tidak sesuai KBBI, seperti Musala, karena yang umum di Masyarakat itu Musholla, kita tulis mushola, tapi harus konsisten,” jelasnya.
Pilihan kata (Diksi) itu guna mempopulerkan atau punya dasar sendiri. "Misal Dahlan Iskan DI’s Way, menuliskan kata ganti perempuan menggunakan nyi. Bisa jadi, ahli kebahasaan berkumpul kemudian bersepakat penggunaan kata itu dipatenkan sebagai bahasa baku” pungkasnya. (yond).