Translate

Iklan

Iklan

Terdampak Corona, Sopir Jember Ini Beralih Profesi Sebagai Jasa Angkut Sampah

9/08/20, 20:13 WIB Last Updated 2020-09-08T13:14:51Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sepi, sejak Covid-19 mewabah di Jember, Giman (45), Pria yang sehari-hari sebagai Sopir material, kini beralih profesi sebagai jasa angkut sampah rumah tangga.

“Sejak corona, angkutan sepi, jarang yang nyuruh, sehingga penghasilan saya  menurun, saya coba tawarkan jasa anggut sampah rumah tangga, Alhamdulillah banyak warga yang mau”,  kata warga krajan desa Manggisan kecamatan Tanggul ini, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, untuk mengambil dan mengangkut serta membuang sampah dari depan rumah warga ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), Giman menggunakan mobil jenis pickup merk Carry berwarna Putih, miliknya bersama ponakannya Huda

Ide itu muncul, karena melihat masih banyak sampah dibuang ke sungai ‘Kali Tanggul’. “Awalnya Saya  menawarkan jasa pembuangan sampah dari rumah ke rumah di dusun krajan, “Alhamdulillah responnya baik, sekarang sudah ada 80 rumah yang menggunakan jasa saya." Katatanya.

Lebih lanjut Giman menjelaskan bahwa untuk mengambil dan mengangkut sampah dilakukan dua  hari sekali selama 1 bulan dengan ongkos jasa pembuangan 15 ribu perbulannya,"Untuk sekarang masih di wilayah krajan saja," katanya.

Kepala desa Manggisan Moh. Holili mendukung sekaligus mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan Giman. " Dengan tidak membuang sampah di sungai dan dibuang pada tempatnya selain menjadi sungai bersih lingkunganpun jadi bersih." ujar kades dua  periode ini.

Hal senada disampaikan Eko Sunarko, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber daya Air wilayah Sungai (TKPSDA WS) Jawa timur yang bertugas di wilayah perairan Argopuro timur. Ia mengatakan dengan sampah tidak dibuang ke sungai maka hal itu selain ekosistem sungai akan terjaga juga tidak akan terjadi pendangkalan sungai akibat tumpukan sampah.

"Apalagi, sekarang aliran sungai kecil, kalau tiap hari dibuangin sampah, lama kelamaan akan menumpuh, nah kalau sudah sampah menumpuk sungai menjadi kotor dan bau, selain terjadi pendangkalan." tuturnya

Pengambilan sampah dan dibuang pada pada tempatnya (TPA) seperti yang dilakukan warga Manggisan kata Eko adalah benar dan mengapresiasinya," Angkat topi saya" ucap sambil mengacungkan kedua Jembol (yond).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Terdampak Corona, Sopir Jember Ini Beralih Profesi Sebagai Jasa Angkut Sampah

Terkini

Close x