Translate

Iklan

Iklan

Satgas TMMD Kodim Jember Berbaur dengan Perajin Merajut Tirai 'Kerai' Bambu

3/12/21, 21:00 WIB Last Updated 2021-03-13T14:06:35Z

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Satgas TMMD ke 110 Kodim 0824 Jember, Jawa Timur, Jum'at (12/3/2021)
berbaur dengan para pengrajin merajut tirai bambu di desa Horjomulyo, kecamatan Silo.

Para pengrajin di desa terpencil ini tergolong cukup maju. Mereka sudah puluhan tahun menekuni kerajinan ayaman berbahan dasar dari bambu yang mereka sebut dengan Kerai bamboo itu, bahkan sudah menjadi salah - satu wilayah penghasil kerai bambu terbesar di Jawa timur.

Kerajinan itu terbukti mampu menopang ekonomi warga saat pandemi covid-19 ini. Karya ini telah menghasilkan pundi-pundi uang. Dengan model pemasaran secara swadaya terbukti menghasilkan banyak permintaan, salah satunya di pulau Bali, Sidoharjo dan Jakarta.

Tentu saja, potensi kerai bambu ini sudah menjadi kearifan penduduk local dan merupakan penghasilan warga setempat. Maka dari itu kehadiran Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kodim 0824 Jember, memberi edukasi tentang pemasarannya.

Ia menjelaskan pemasaran yang ia lakukan selama ini secara swadaya, (kelompok) "Pemasaran sampai ke Bali, Jakarta, Sidoarjo,"  setiap harinya ia bisa menghasilakn kerajinan itu 4-5 krai, "untuk harganya bervariasi tergantung dari panjang kerainya, mulai dari 30 ribu sampai 60 ribu," tutupnya.

Pengrajin asal RT/RW: 02/20 Sumberlanas Barat, Sutri, mengaku senang ada perhatian TNI, kendalanya ada di pemasaran dan modal. Pasalnya, selama ini membangun usahanya dengan modal sendiri dan menjual secara otodidak. "Saya berharap dibantu pemasaran dan modalnya," harapnya.

 

Dalam  sehari, katanya, bisa menghasilkan sekitar 1-4 kerai. Untuk satu meter kerai dijual seharga Rp 30 ribu untuk yang kualitas biasa. Sedang kerai berbahan dasar bambu hitam Rp 50-60 ribu. "Kerai bambu kami dipasarkan keluar kota ke Surabaya, Bali hingga Jakarta," jelasnya.

Kepala Desa Harjomulyo, Kartono juga mengaku bangga dengan potensi didesanya. Kartono berharap Pemerintah merespon cepat untuk mengembangkan potensi ini. “Ini juga bagian dari kearifan lokal desa ini yang harus didorong untuk lebih baik lagi,” katanya.

Melihat potensi itu, Satgas TMMD memberi dukungan berupa permodalan dan pemasaran agar produknya dikenal lebih luas, hingga ke pasar mancanegara" ucap  DAN SSK TMMD Kodim 0824 Jember Kapten Inf Sugiono, dari Yonif 527 / BY Lumajang di sela-sela tugasnya.

Kapten Infantri satuan tingkat Kompi DAN SSK ini berharap perhatian pemerintah, sebab pengerjaanya masih manual. "Saya yakin, dengan adanya pembinaan yang berkesinambungan, bisa mencapai pemasaran yang lebih luas, dan masyarakat menjadi sejahtera," harapnya.

Menurutnya para pengrajin  layak mendapatkan perhatian. Termasuk strategi pengembangan identitas atau ikon produksi home industri ke pasar lokal dan global. "Mungkin dengan menggunakan marketing pemerintah daerah setiap produk kerai bisa tembus luar negeri," tutupnya. (wht/Eko).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Satgas TMMD Kodim Jember Berbaur dengan Perajin Merajut Tirai 'Kerai' Bambu

Terkini

Close x