“Karena Jember masuk dalam zona oranye, sehingga warga hanya diperbolehkan melaksanakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing”, kata Hendy usai rakor bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para Ulama di Aula Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu (8/5/2021).
Sesuai SE Menag RI No. 07 Tahun 2021 terkait Penyelenggaraan Salat Iedul 1442 H/2021 M di tengah pandemi Covid-19, zona merah dan oranye dilarang salat Ied berjamaah di masjid atau lapangan. ”Untuk zona hijau dan kuning boleh dengan tetap menerapkan ketentuan Prokes,” jelasnya.
Untuk itu Hendy meminta masyarakat untuk serius melaksanakan segala ketetapan yang telah dikeluarkan pemerintah terkait antisipasi penyebaran pandemi Covid-19. “Ini serius bahwa Covid-19 itu nyata, buktinya adik kandung saya sendiri meninggal karena Covid-19,” tegas Bupati Hendy.
Untuk malam takbiran, dalam surat edaran tersebut membatasi hanya diperbolehkan maksimal 10 persen dari kapasitas masjid dan diimbau masjid menyiarkan secara daring. Untuk takbir keliling ditiadakan untuk mengantisipasi keramaian.
Untuk acara halal bi halal atau silaturahmi supaya dilakukan secara daring. Bupati Hendy juga tegas melarang para ASN menggelar open house selama lebaran. “ASN harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat umum, jika melanggar tentu ada sanksi,” tegasnya. (eros).
