“Dimana pun ada kerumunan akan kami bubarkan, soal nyawa itu tertinggi dari hukum apapun,” tegas Bupati Hendy usai menjadi inspektur upacara dalam apel Operasi Ketupat Semeru yang digelar oleh Kepolisian Resosrt (Polres) di Alun-alun Jember, Rabu (5/5/2021)
Bupati Hendy membacakan sambutan Kapolri Jenderal Pol. Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Tren positif covid-19 naik 2,30% dibandingkan tahun 2020, jelang Idul Fitri. Survey Dinas Perhubungan akan ada 81 juta orang akan bergerak jika arus mudik diijinkan. Dilarang pun diperkirakan masih 17,5 juta orang.
Kasus Covid-19 harus kita waspadai dan jangan lengah, contoh India. Di sana sekitar 400 ribu kasus perhari dan sekitar 3.500 meninggal perhari.“Saya perintahkan, awasi pergerakan orang dari luar negeri, manives penumpang, tempat wisata, takbir, halal bihalal,” kata Hendy sesuai pesan Jenderal Listyo.
Untuk itu warga mengatur waktu berbelanja keperluan lebaran, waktu rawan terjadi kerumunan mulai sore hingga malam.“Oleh karena itu harus atur waktu. Pilih waktu pagi sampai siang karena kebanyakan masih sepi.,” pesan Bupati Hendy.
Disamping itu pemilik toko juga diharap memberlakukan pembatasan kuota pengunjung, menyediakan tempat bernaung bagi para pengunjung yang mengantri di luar. “Jangan sampai kalau sudah tidak boleh masuk lalu menumpuk di luar, tetap kami bubarkan,” tegasnya. (eros).
