Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya permainan harga jual obat obatan oleh apotek yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) terutama di masa pandemi saat ini, dimana banyak masyarakat membutuhkan obat.
Sidak mengaku pada keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/4826/2021 Tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Obat Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease untuk Menghentikan Permainan Harga Obat oleh Distributor dan Penjual.
"Saat ini kebutuhan obat obatan cukup tinggi, rawan permainan harga obat obatan, sidak di apotik dan toko obat guna memastikan tidak adanya permainan harga obat di pasaran," ujar Kasatreskoba AKP. Dika Hadiyan Wiratama melalui Ipda Edy Santoso. Jum'at (30/7/2021)
Edy menambahkan, bahwa pihaknya perlu melakukan monitoring secara ketat dan akan menindak tegas siapapun yang terbukti melanggar dan tidak sesuai dengan aturan yang disebutkan dalam Keputusan Menkes tentang HET.
Meski harga relatif stabil. Namun jenis obat tertentu, terutama yang berhubungan dengan penyembuhan covid, masih langka. "Beberapa waktu lalu, banyak yang kosong, hari ini, sebagian sebagian besar juga masih kosong di apotik," beber KBO Satreskoba.
Menurut Apoteker apotik Prima Farma di Jl dr Soebandi, Sinta Rochmanullah, kosongnya beberapa obat tertentu, karena distributor dan Pedagang Besar Farmasi (PBF) tidak mengirim. “Saya sampai protes, kalau obat obatan kosong apa yang saya jual," ujarnya.
Kekosongan obat yang berkaitan dengan Covid-19, dikarenakan pendistribusiannya diprioritaskan untuk rumah sakit. "Memang dari PBF dan Distributornya yang mengurangi pengiriman, alasannya katanya prioritaskan untuk rumah sakit," pungkasnya. (wht).
